Sabtu, Juni 19, 2010

Santri dan Pengurus Nirmala Nonton Bareng Piala Dunia 2010

Sumarwi, PPA Nirmala

Guluk-Guluk—Empat hari setelah dilaksanakannya pembukaan perhelatan kompetisi akbar sepak bola, Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Nirmala menyediakan televisi untuk santri pada hari Senin (14/6) sore yang dipinjam dari Madrasah Tsanawiyah 2 Annuqayah. Pengadaan televisi ini disambut baik oleh kalangan santri dan pengurus, terutama bagi mereka yang gila bola.

Menanggapi pengadaan televisi tersebut, KH M. Afif Hasan, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Nirmala, menyampaikan kepada seluruh pengurus saat melakukan rapat mendadak terkait dengan penyediaan televisi tersebut pada hari Selasa (15/6) pagi bahwa acara nonton Piala Dunia ini jangan sampai dijadikan agenda utama.

“Saya berharap acara nonton Piala Dunia ini jangan sampai dijadikan agenda yang utama sebab masih banyak yang perlu dikerjakan seperti belajar, pengefektifan shalat jamaah, penghijauan, dan kebersihan. Tampaknya ini belum terlaksana dengan baik,” tutur K Afif.

“Antara belajar, shalat jamaah, penghijauan, kebersihan, dan nonton ini harus seimbang,” tambahnya.

K Afif juga bertanya kepada Pengurus Binkadis (Pembinaan Keamanan dan Kedisiplinan Santri) mengenai alasan penyediaan televisi untuk santri. Lutfi Imam, koordinator Binkadis, menjawab bahwa ide pengadaan televisi ini muncul karena banyak santri yang menonton televisi ke luar pesantren.

“Banyak santri yang keluar pondok untuk nonton TV ke tetangga dan itu membuat kami kerepotan untuk mengontrol keluar masuknya santri. Selain itu mereka juga banyak yang tidak shalat jamaah Subuh,” kata Lutfi Imam di hadapan para pengurus dan K Afif.

Alasan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Pengurus PPA Nirmala, Ali Makki Khairi, bahwa pengadaan televisi ialah untuk menanggulangi santri agar tidak nonton TV di luar pesantren.

Setelah shalat Maghrib berjamaah, Lutfi menyampaikan beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh semua santri yaitu santri harus shalat jamaah subuh dan TV akan dinyalakan setelah jam belajar selesai. Rupanya santri menyetujui persyaratan yang diajukan oleh Lutfi.

Tidak ada komentar: