Sabtu, Juli 25, 2009

Suasana Lubangsa di Awal Ajaran Baru

Ach. Fannani Fudlaly R, PPA Lubangsa

Suasana pesantren pada awal ajaran baru terlihat sangat berbeda dengan hari-hari biasanya. Banyak masyarakat yang berdatangan menambah ramai suasana pasantren, Mereka yang berasal dari berbagai daerah datang untuk memondokkan anaknya ke pesantren.
PP Annuqayah Daerah Lubangsa, misalnya, sejak beberapa minggu yang lalu sudah mulai membuka pendaftaran bagi para santri baru. Setiap hari, banyak santri baru yang datang mondok. Seperti Bapak Fathol Bari yang datang dari Gapura untuk memondokkan Muhammad Faiqi (anaknya) di Lubangsa. Dia mengaku sangat senang melihat antusiasme masyarakat yang hilir mudik datang ke pesantren untuk memondokkan putra-putrinya, karena dengan itu dia merasa masyarakat masih memandang pesantren sebagai tempat yang paling tepat untuk anaknya belajar agama.
“Saya sangat senang melihat masyarakat yang masih antusias memondokkan anaknya ke pesantren. Mungkin mereka masih memandang bahwa pesantren sebagai tempat pendidikan sosial keagamaan yang tepercaya untuk menegakkan syiar-syiar Islam, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan melaksanakan tugas-tugas kemasyarakatan,” ungkap Bapak Fathol Bari, ketika ditemui di depan Masjid Jamik Annuqayah, hari Selasa (21/07) kemarin.
Bapak dari Muhammad Faiqi itu juga menambahkan, banyaknya masyarakat yang datang ke pesantren juga harus mendapat perhatian dan pelayanan yang baik dari pihak pesantren, baik dari santri maupun pengurus. “Saya juga mengharap dari pihak pesantren dapat memberikan pelayanan yang lebih dari segi fasilitas. Seperti, jeding atau kamar mandi khusus bagi para tamu yang datang, agar mereka tidak repot-repot antre dengan santri. Karena kasihan mereka yang datang jauh-jauh tapi tidak mendapat pelayanan yang baik,” tambahnya sambil menghisap rokok yang terselip di antara jari-jarinya.

Tidak ada komentar: