Kamis, Juli 02, 2009

Pembukaan HIMA Putri: Awal yang Meresahkan

Nur Hidayati, PPA Lubangsa Putri

Pembukaan Gebyar Lomba Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah (HIMA) Putri tahun ajaran 2009 Ahad malam (28/06) kemarin cukup meresahkan panitia. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Putri atau keluarga pengasuh yang hadir. Akibatnya, pembacaan Surah Yasin yang biasanya dipimpin oleh salah satu pengasuh atau pengurus Pondok Pesantren Annuqayah putri itu terpaksa dialihkan pada Wardatul Hasanah, salah satu panitia Seksi Akomodasi.
“Kami sudah mendatangi hampir seluruh pengasuh atau ibu nyai. Tetapi, tidak ada seorang pun yang bersedia,” cerita salah seorang panitia. “Alasannya beragam. Dari alasan kesehatan, tidak siap, sampai berhalangan hadir karena ada agenda lain yang lebih mendesak. Berhubung acara ini harus tetap dilaksanakan, bagaimanapun keadaannya, kami memutuskan mengalihkannya pada panitia,” lanjutnya.
Acara yang direncanakan akan dimulai pada pukul 20.00 WIB itu pun molor sampai sekitar pukul 20.40 WIB, karena Ny. Husnul Khatimah, satu-satunya pengasuh yang diharapkan panitia yang sekaligus menjadi penasihat panitia HIMA dan mendapat tugas meresmikan pembukaan Gebyar Lomba tersebut baru bisa datang sekitar pukul 21.00 WIB, disebabkan adanya acara keluarga yang tidak mungkin ditinggalkan. Terpaksa, sambutan dan pemotongan pita, sebagai simbol peresmian pembukaan Gebyar Lomba HIMA 2009 itu diundur setelah Pemutaran Film yang menempati urutan acara keempat. Film dengan judul Denias itu pun harus di-pause di menit kesepuluh, ketika Ny. Husnul Khatimah tiba di lokasi HIMA.
“Kami berharap, panitia tetap ikhlas melaksanakan tugas, walaupun tidak ditemani oleh pengurus Pondok Pesantren Annuqayah,” demikian motivasi Ny. Husnul Khatimah di dalam sambutannya. Beliau juga menghimbau agar para siswa bisa memetik hikmah dari film tersebut, menjadikannya sebagai pelajaran untuk bekal menjalani hidup yang keras.
Sementara itu, Kinnaturrahmah, ketua panitia HIMA 2009, berharap, yang pertama kepada siswa agar serius mengikuti serangkaian lomba. Kedua, panitia tetap kompak dan sabar. Yang terakhir, semoga untuk tahun selanjutnya, pembukaan dan rangkain acara HIMA selanjutnya lebih mendapat respons yang baik dari pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah.
“Acara HIMA ini adalah milik Pondok Pesantren, kami hanya membantu disini,” tuturnya ketika ditemui di sela-sela kesibukannya.

1 komentar:

M Mushthafa mengatakan...

Sudut pandang si penulis untuk mengangkat fakta cukup menarik. Bravo! Salam kreatif!