Minggu, Februari 05, 2012

Pengurus Tarqiyatul Lughah Al-Arabiyah Daerah Sabajarin Dilantik



Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Bertempat di Aula Madaris III Annuqayah, Pengurus Markaz Bahasa Arab Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menggelar peringatan Maulid Nabi, Kamis (2/1) malam. Pada kesempatan itu, organisasi bahasa Arab yang sedang dinakhodai Ibnu Hajar tersebut melantik 9 pengurus Tarqiyatul Lughah Al-Arabiyah daerah Sabajarin. Tarqiyatul Lughah Al-Arabiyah daerah Sabajarin merupakan gabungan dari pesantren daerah Al-Furqaan dan Karang Jati yang dinaungi langsung oleh Markaz Bahasa Arab Annuqayah.

Acara yang diformat dengan ceramah agama ini mengundang utusan dari 4 pesantren daerah putra yang memiliki komunitas bahasa Arab di lingkungan Annuqayah.

“Rinciannya: Annuqayah daerah Latee 25 orang, Lubangsa 25 orang, Nirmala 15 orang, Lubangsa Selatan 15 orang, Karang Anyar 5 orang, Kusuma Bangsa 5 orang, Karang Jati 20 orang, dan Al-Furqaan 20 orang,” tutur Ibnu Hajar, ketua Markas Bahasa Arab Annuqayah yang pernah mengukir prestasi juara 1 Debat Ilmiah Bahasa Arab Internasional Tingkat Mahasiswa pada 13 Desember yang lalu.

Penceramahnya, tambah pemuda kelahiran 10 Agustus 1990 itu, adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Bustan Banyugiri, Pordapor, Sumenep, KH Fakhrihul Haq.

Sebelum memasuki ceramah agama, acara diawali dengan menonton film berbahasa Arab Laila Majnun, dengan memanfaatkan LCD Proyektor yang meminjam ke Yayasan Annuqayah. Atraksi hadrah daerah Sabajarin menempati urutan berikutnya sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad sekaligus menyambut pelantikan pengurus Tarqiyatul Lughah Al-Arabiyah Annuqayah daerah Sabajarin.

Tujuan umum acara ini, lanjut Ibnu Hajar, di samping untuk mengagungkan kelahiran Nabi, juga dalam rangka menghidupkan bahasa Arab di Annuqayah daerah Sabajarin. Karena selama ini daerah Sabajarin kurang disentuh oleh kegiatan markaz.

“Sejak saya diberi amanah sebagai ketua Markaz, saya akan berusaha membenahi hal itu. Saya berkomitmen, belasan pesantren daerah di Annuqayah harus memiliki komunitas bahasa Arab secara resmi. Pengurus Markaz akan selalu siap memberikan yang terbaik,” kata Ibnu Hajar penuh semangat.

Dalam acara tersebut, ada beberapa kendala yang menyapa. Kendala itu ialah molornya acara yang dijadwalkan sehabis Isya’, baru dimulai pukul 20.30 WIB. Hujan menjadi penyebabnya. Ditambah lagi banyaknya undangan yang berhalangan hadir.

“Dari 7 undangan, yang hadir hanya K M Faizi dari pesantren daerah Al-Furqaan dan K Majdi Tsabit dari daerah Nurul Hikmah. Sedangkan 5 undangan kiai lainnya berhalangan hadir,” ungkap Ibnu Hajar.

K Faizi dan K Majdi inilah yang menyambut dan menemani penceramah selama acara dilangsungkan. K Majdi Tsabit adalah perwakilan undangan KH M. Tsabit Khazin.

K M Mushthafa (pengasuh Annuqayah daerah Karang Jati), tambahnya, tidak bisa memenuhi undangan karena sedang bepergian ke Yogyakarta. KH Ah Syamli Muqsith (Koordinator Biro Pengembangan Bahasa Asing Annuqayah) juga bepergian. Sedangkan KH A Hanif Hasan (ketua pengurus Annuqayah) dan KH Abdul Wadud Munir (salah satu dewan mustasyar Markaz Bahasa Arab Annuqayah) memang tidak bisa kalau undangan malam terkait dengan kesehatan.

“Begitu halnya dengan K Muhammad Affan (kiai muda yang berperan aktif di lembaga pendidikan daerah Sabajarin) dan KH M Tsabit Khazin (pengasuh Annuqayah daerah Sabajarin) juga berhalangan hadir,” ujar Ibnu Hajar. Demikian halnya dengan undangan delegasi dari beberapa pesantren daerah di Annuqayah.

“Daerah Lubangsa Selatan juga sedang mengadakan Maulid Nabi, sehingga tidak bisa mengutus santri ke acara ini. Begitu pula Lubangsa yang sedang mengadakan kegiatan rutin baca shalawat tiap malam Jumat dan para santri tidak diperkenankan meninggalkan area pesantren Annuqayah daerah Lubangsa selama kegiatan itu berlangsung. Daerah Kusuma Bangsa juga tidak ada yang hadir. Saya tidak tahu kendalanya,” tutur Ibnu Hajar agak kecewa.

Menyikapi kenyataan tersebut, atas instruksi Ibnu Hajar, panitia langsung bergerak sigap. Mereka memohon agar pengurus Annuqayah daerah Latee mewajibkan kepada 70 santri yang bermukim di Darul Lughah untuk hadir ke acara yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 1,4 juta itu. Menurut Ibnu Hajar, apresiasi dari pengasuh daerah Sabajarin sangat tinggi.

“K Faizi sampai menawarkan mobil miliknya untuk menjemput penceramah. Karena khawatir panitia merepotkan beliau, akhirnya kendaraan tetap memanfaatkan mobil pribadi penceramah,” ungkap Ibnu Hajar dengan nada bicara yang amat senang.

Jamuan penceramah, lanjutnya, juga dari Penyair Nasional itu.

“Kamera digital yang dipakai panitia juga milik Kiai Faizi,” kata Ibnu Hajar.

2 komentar:

Ubaidillah Tsabit mengatakan...

Salam
Alhamdulillah... saya turut bersuka cita atas kabar yg sangat baik ini...

Terima kasih yg sebesar-besarnya kepada Markaz atas upaya berharga ini, dan Kiai M Faizi selaku pengasuh PPA daerah Sabajarin yg telah menyambut baik hal tsb.

Ada sedikit yang terasa kurang dari berita dan itu cukup penting bagi saya, setidaknya cukup mengusik keingin-tahuan saya yg memang sangat meminati bidang ini;
Info tentang nama-nama pengurus yg dilantik. sungguhpun kemungkinan besar saya tidak akan mengenal mereka.

Namun demikian, saya mengucapkan selamat kepada para pengurus terpilih dengan iringan doa; semoga Allah senantiasa merestui kita dan memudahkan kita dalam mewujudkan segala niat baik kita, khususnya demi kemajuan bahasa Arab dan Pesantren kita yg tercinta. amin...
Wassalam

M. Faizi mengatakan...

Tanpa nama saya disebut pun, saya sudah senang bisa membantu para pengurus dan anggota baru Markazul Lughah. Mungkin ini yang dapat saya lakukan untuk mendorong mereka menjadi lebih baik, karena secara teknis saya tidak dapat melakukannya.

Senang.. dan sukses...