Sabtu, Februari 25, 2012

Lubangsa Selatan Selenggarakan Pelatihan Menulis Cerpen

Fahrur Rozi, PPA Lubangsa Selatan

Guluk-Guluk—Jum’at, 24 Februari 2012, Departemen Perpustakaan dan Pengembangan Wawasan (Puspenwas) PPA Lubangsa Selatan, Guluk-Guluk, Sumenep, bekerjasama dengan Perpustakaan PPA Lubangsa Selatan mengadakan pelatihan menulis cerpen. Acara tersebut merupakan program tahunan Puspenwas dalam upaya mengembangkan kemampuan santri menulis fiksi.

Didapuk sebagai fasilitator dalam pelatihan tersebut, Suhairi Rachmad memberikan beberapa tips menulis bagi pemula. Salah satunya adalah soal bekerja keras. Menurutnya, sering kali penulis pemula disibukkan oleh alasan akan banyaknya pekerjaan yang harus mereka selesaikan. Padahal, sesibuk apapun orang, dia pasti punya waktu longgar.

Dia menganalogikakan wadah yang selalu bisa diisi oleh beragam benda. Wadah tersebut mungkin sudah terasa sesak ketika diisi batu, misalnya. Namun, wadah itu masih bisa diisi kerikil di sela-sela batu yang sudah penuh. Ketika kerikil penuh, wadah itu pun masih bisa diisi tanah. Tanah penuh, wadah itu masih juga bisa diisi air.

“Ruang yang kosong dalam wadah tersebut kita umpamakan sebagai waktu. Jadi, sebenarnya kita memiliki banyak waktu. Tapi sibuk dengan alasan-alasan yang tidak penting. Penulis harus menghilangkan kebiasaan tersebut,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suhairi lebih banyak memberikan motivasi ketimbang bicara tentang teori menulis. Dia menjelaskan proses kreatifnya ketika awal-awal mulai menggemari dunia literasi. Alumnus Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata, Pamekasan, sekaligus mantan wartawan televisi Madura Channel ini mengaku, dulu ia sangat senang bukan main ketika tulisannya untuk rubrik “Suara Pembaca” dimuat di mading pondoknya.

“Saya senang bukan main. Saya selalu datang ke mading tersebut bukan untuk membaca, tapi melihat siapa yang membaca tulisan saya,” tuturnya. Pernyataan itu sontak membuat para peserta tertawa. Memang, sepanjang acara, Suhairi kerap menyelipkan humor-humor segar sehingga suasana menjadi gayeng.

Acara yang berlangsung pada pukul 14:50-16:47 WIB.  itu diikuti oleh 23 santri yang berasal dari komunitas-komunitas menulis di PPA Lubangsa Selatan. Tidak hanya komunitas yang bergerak di bidang penulisan cerpen (Komunitas Cinta Nulis), namun mereka juga berasal dari komunitas penulis puisi (Mangsen) dan karya ilmiah (Aliansi Penulis Ilmiah). Selain itu, para pustakawan Perputakaan PPA. Lubangsa Selatan juga ikut andil menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.

Pelatihan ini diformat dengan cukup sederhana. Waktu sepenuhnya diserahkan kepada fasilitator setelah sebelumnya diberi pengantar oleh panitia. Acara ini ditempatkan di aula Madrasah Diniyah PPA Lubangsa Selatan.

 

Tidak ada komentar: