Minggu, Februari 12, 2012

Markaz Bahasa Arab Annuqayah Siapkan Tim Lomba untuk Festival Bahasa Se-Jawa Timur

Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Markaz Bahasa Arab Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep sudah melakukan persiapan matang untuk mengikuti festival bahasa se-Jawa Timur yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing PP Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, 19-23 Februari mendatang.

Jumat (10/2) siang, atas prakarsa direktur Markaz Bahasa Arab Annuqayah, Ibnu Hajar, digelarlah seleksi santri yang dipandang layak menjadi perwakilan Annuqayah dalam lomba tersebut. Ada 2 lomba yang dipastikan hendak diikuti oleh Annuqayah, yaitu Pidato dan Debat Bahasa Arab.

“Kami optimis bisa menjadi juara dalam lomba ini. Keoptimisan saya tersebut berpijak pada upaya kami yang terbilang maksimal dan mendapat respons positif dari banyak pihak di Annuqayah. Salah satu upaya kami ialah melakukan seleksi ketat terhadap santri yang layak menjadi utusan Annuqayah nanti,” tutur Ibnu Hajar saat diwawancarai pada Jumat (10/2) malam.

Beberapa hari yang lalu, lanjut pemuda yang pernah didaulat sebagai juara 1 debat ilmiah bahasa Arab Internasional pada Desember lalu itu, pengurus Markaz Bahasa Arab Annuqayah sudah memusyawarahkan siapa saja santri yang akan diseleksi mengikuti lomba ini.

“Jadi seleksi awal ialah dengan rapat di internal pengurus Markaz yang terdiri dari pengurus beberapa pesantren daerah di Annuqayah. Kami melakukan analisis dan perdebatan panjang terkait dengan santi yang lolos dalam seleksi tersebut. Kecakapan dan pengalaman ikut lomba bahasa Arab menjadi catatan utama kami. Akhirnya, kami memilih 6 santri berbakat dalam pidato bahasa Arab. Sedangkan di debat bahasa Arab, ada 18 santri yang kemudian dipetakan menjadi 6 kelompok,” ujar Ibnu Hajar usai melakukan seleksi lanjutan terhadap semua santri yang lolos di seleksi awal.

Para santri yang lolos di seleksi awal ialah Mukhlis, Amirullah, Shofiyullah, Ainul Yaqin, Wildan Wahyudi (Annuqayah daerah Latee), dan Izzul Ma’ali (Annuqayah daerah Lubangsa). Sedangkan di debat bahasa Arab adalah Syaiful Umam, Moh Ali Makki, Mukhlis, Taufiqurrahman, Moh Arif Ali, Fahrur Rozi (Annuqayah daerah Latee), Izzul Ma’ali (Annuqayah daerah Lubangsa), dan Khozaini (Annuqayah daerah Nirmala).

“Sepuluh orang dalam debat bahasa Arab berhalangan ikut seleksi lanjutan. Ada yang sakit. Ada pula yang tidak hadir tanpa kejelasan. Pastinya, dengan berat hati kami gugurkan mereka dalam seleksi lanjutan ini,” tegas Ibnu Hajar.

Seleksi lanjutan tersebut ditangani oleh 4 pengurus Markaz. Mereka adalah direktur Markaz, Ibnu Hajar, bendahara, Ali Romzi, pengurus departemen pendidikan dan pengajaran (qismut ta’lim waddirasah), A Basili, dan koordinator departemen pengembangan dan motivasi (qismut tahriq wat tasyji’), Ahmad Fauzi.

Sehabis shalat Jumat, seleksi lanjutan dimulai. Seleksi peserta lomba pidato bahasa Arab ditempatkan di lantai II Sekretariat Bersama Annuqayah. Sedangkan seleksi lomba debat bahasa Arab digelar di ruang rapat Sekretariat Bersama Annuqayah.

Sudarmin Hamzah selaku Dewan Pendamping (Majlisul Murofiqin) Markaz Bahasa Arab Annuqayah berperan sebagai juri dalam pidato bahasa Arab. Sedangkan juri debat bahasa Arab ialah mantan ketua Markaz Bahasa Arab, Abdurrahman Ali.

Dalam pidato bahasa Arab, peserta diberi alokasi 8 menit. Penilaiannya meliputi isi 35 %, intonasi 30 %, kelancaran 20 %, dan mimik 15 %. Sedangkan pada debat bahasa Arab menggunakan sistem poin perindividu untuk menentukan the best speaker.

Setelah memakan waktu sekitar 3,5 jam, akhirnya juri memberikan kepastian para santri yang lolos ikut lomba bahasa Arab di PP Nurul Jadid nanti. Yang lolos dalam pidato bahasa Arab adalah Mukhlis dan Amanullah (Annuqayah daerah Latee). Sedangkan dalam debat bahasa Arab yang kemudian tergabung dalam satu tim Annuqayah ialah Fahrur Rozi (Annuqayah daerah Latee), Ali Makki (Annuqayah daerah Latee), dan Izzul Ma’ali (Annuqayah daerah Lubangsa).

“Pengurus Markaz Bahasa Arab Annuqayah sudah melakukan usaha yang maksimal. Kami memang sudah komitmen dari awal untuk selalu memfasilitasi dan mendorong santri agar semangat balajar bahasa Arab. Semoga usaha kami mendapat hasil yang memuaskan,” harap Ibnu Hajar, bersungguh-sungguh.

Dalam setiap even lomba, lanjutnya, target Annuqayah adalah juara.

“Kami optimis bisa menjadi jawara!” tegas Ibnu Hajar penuh semangat.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Lomba merupakan salah satu sarana cukup dominan dalam proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan dalam lombapun merupakan salah satu tolok ukur yang kadang bahkan menjadi tujuan utama. Tergantung petarung, apakah ia berjuang penuh untuk mencapai puncak atau hanya setengah-setengah.
Keterlibatan Official tentunya cukup memiliki andil yang amat dibutuhkan peserta. Sehingga persiapan yang dilakukan ini jelas merupakan start menuju festival yang tentunya sudah dimulai dari pembinaan dan bimbingan belajar yang secara regular berada di luar garis festival. Bembinaan dan bimbingan tersebut dilakukan tentu bertujuan keilmuan, kemampuan dan penguasaan bahasa arab secara total.
Bismillah... mari berangkat... dan kembalilah pulang dengan prestasi sedapatnya. Dan lanjutkan pestualangan berbahasa arab walaupun seandainya tidak meraih juara. Karena juara dalalm festival bukanlah tujuan.
Saya do'akan semoga semua peserta meraih juara karena itu amanat prestasi yang bakal menuntut tindak lanjut kematangan Markaz Bahasa Arab Annuqayah.
Selamat dan Sukses

moh affan mengatakan...

Saya tunggu kedatangan kalian di PP. Nurul Jadid.
buat harum nama Annuqayah seperti kala mengikuti MQK di PP Nurul Qodim, walau pada lomba JAMKUR di Kraksaan kurang memuaskan.
hubungi saya bila telah di Probolinggo.

obex mengatakan...

Saya ucapkan selamat kepada mereka yang telas "lulus" seleksi. kita tunggu di EnJe (Nurul Jadid) teman-teman bisa mampir di Seretariat IAA Kab. Probolinggo.selatan PP Nurul Jadid. kontak Person. Drs. Munir Anshori, M.Pd. Hp. 081336590777