Jumat, Maret 12, 2010

Kosambhi Terbitkan Antologi Perdana


Ach. Fannani Fudlaly R., PPA Lubangsa

GULUK-GULUK—Untuk pertama kalinya, Komunitas Sastra Serambi (Kosambhi), sebuah komunitas yang berorientasi pada kepenulisan sastra, utamanya puisi dan cerpen, menerbitkan sebuah antologi puisi dan cerpen yang diberi judul Langit Tetap akan Mendung.

Antologi ini ditulis oleh 8 orang dari Kosambhi sendiri, yaitu, Khairul Umam, Kiki Prasetya, Misbahul Arifin, Zainul Fata, Saifa Ibidillah, Fan D Ahmad, Rifqiyatus Shalihin, dan Sayyid Alfin Nuha.

Komunitas yang dirintis oleh Fandrik Hs Putra dan A. Faruqi Munif sejak tanggal 27 Desember 2009 ini ingin membuktikan bahwa komunitas yang dibangun secara independen juga patut diperhitungkan keberadaannya di lingkungan Annuqayah.

“Ini salah satu bukti bahwa kajian sastra yang dilakukan setiap malam Ahad di serambi Masjid Jamik Annuqayah telah membuahkan hasil, meskipun pencapaian ini masih kurang pantas dijadikan sebagai tolok ukur. Tapi untuk seorang pemula, ini adalah pencapaian yang bisa dikatakan luar biasa,” ungkap Fandrik Hs Putra yang juga menjadi kontributor blog Annuqayah ini.

A. Faruqi Munif mengungkapkan, penerbitan antologi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya karya-karya anggota Kosambhi yang telah dibedah sehingga melecutkan ide untuk membukukan karya-karya tersebut dalam bentuk antologi bersama.

“Di samping itu, saya melihat teman-teman sudah tidak bersemangat lagi untuk menjalankan rutinitas itu. Maklum, mungkin mereka merasa sejak awal berdirinya Kosambhi tidak ada perkembangan sama sekali, padahal anggapan itu salah. Saya kira karya teman-teman sudah mengalami peningkatan yang cukup drastis,” ungkap santri asal Gapura tersebut.

“Saya sangat bangga karena karya saya sudah terbukukan. Yah, hitung-hitung bisa dipamerkan pada cewek saya, bahwa saya sudah jadi sastrawan,” tutur Misbahul Arifin diselingi tawa.

Antologi setebal 80 halaman tersebut hanya untuk koleksi pribadi, dicetak print out dan fotokopi sebanyak anggota yang ada. Sedangkan untuk pembiayaannya mereka sumbangan, masing-masing Rp. 10.000,-. Paling tidak ini adalah bukti kesemangatan Kosambhi.

Tidak ada komentar: