Sumarwi, PPA Nirmala
GULUK-GULUK—Jum’at (12/02) kemarin, Perpustakaan Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala yang berada di bawah naungan pengurus Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Penerbitan PPA Nirmala mengadakan seminar kepenulisan dengan tema “Membangun Santri Dinamis, Kreatif, dan Inovatif”. Acara ini bertempat di Mushalla lantai II Nirmala. Sebanyak 36 peserta yang terdiri dari murid kelas I dan II Aliyah/sederajat, juga sebagian dari santri yang masih duduk di bangku MTs, hadir dalam acara tersebut.
Acara pembukaan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan penyajian yang diisi oleh salah seorang penulis asli Annuqayah yaitu K. Muhammad Zamiel El-Muttaqien. Beliau berbicara banyak mengenai bagaimana menulis cerpen.
“Melalui acara ini kami ingin mengail ikan besar dalam rangka menciptakan generasi baru yang kreatif,” kata Peru’, sapaan akrab Nurul Anam, ketua panitia kegiatan ini.
Setelah shalat Jum’at tepatnya pukul 13.30 WIB, Mahendra salah seorang sastrawan muda asal kota Sumenep mengisi acara tentang teknik-teknik membuat puisi. Tak lupa ia juga memberi semangat kepada para peserta agar terus menulis.
“Jika adik-adik sekalian ingin menjadi penulis, maka menulislah dan terus menulis,” tutur Eenk sapaan akrab Mahendra. “Tulislah apa saja sebab dalam puisi itu tidak ada batasan-batasan tertentu, misalnya dalam masalah keindahan,” tambahnya.
Eenk juga berpesan agar para peserta tidak malu mendiskusikan dan mempublikasikan karyanya kepada orang lain sebab dengan begitu penulis akan mendapatkan kritik dan masukan. Hal ini akan membuat penulis semakin dewasa dan matang.
Salah satu teori yang ia sampaikan mengenai teknik-teknik menulis puisi adalah acak kata. Mula-mula peserta diminta untuk mengucapkan kata apa saja secara bergiliran. Semua kata ditulis pada kertas. Kata itu kemudian dirangkai menjadi sebuah puisi. Itulah salah satu teknik yang Eenk paparkan kemarin.
“Ini merupakan salah satu teknik saja. Adik-adik sekalian bisa mencari teknik lain,” tuturnya dengan penuh semangat. “Yang perlu diperhatikan ialah metaforanya, karena itu penting adanya di dalam sebuah puisi,” tambahnya.
Selanjutnya acara dilanjutkan kembali pada pukul 15.30 WIB. A. Maimun, M. Ag mengisi tentang teori membuat opini.
Setelah shalat jama’ah Isya’ acara ditutup oleh ketua pengurus Nirmala, Ali Makki, S. Pd.I. “Saya harap adik-adik bisa membawa nilai lebih dari acara ini. Misalnya paling tidak adik-adik sekalian bisa semangat lagi untuk menulis kembali di buletin Nirmala yaitu Kejora,” kata Ali sekaligus menutup kegiatan dengan pembacaan al-Fatihah.
Acara seminar ini dilaksanakan sebagai ganti dari kegiatan Lokalatih Jurnalistik yang biasa dilaksanakan secara rutin oleh Perpustakaan Annuqayah Nirmala.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Semoga para penulis tidak saja latihan terus-menerus sehingga keasyikan latihan dan tidak menulis.
Mengingatkanq beberapa tahun yang lalu ketika masih aktif di Perpus Nirmala. Semoga selalu diberkahi Allah... Adik2ku selalu semangat, siapa yang menanam dia yang akan menuai....
Posting Komentar