Ach. Fannani Fudlaly R., PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Memasuki pertengahan bulan Februari, banyak santri Annuqayah yang membincangkan tentang ketidakjelasan liburan Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 27 Februari 2010. Tak jelasnya liburan Maulid kali ini disebabkan oleh kalender pendidikan yang tak lama lagi akan menghadapi Ujian Nasional (UN) bagi siswa kelas akhir.
Dalam hal ini, pihak pengelola pendidikan formal pun juga sangat bimbang jika nantinya liburan Maulid Nabi tetap ada. Mereka menilai jika liburan kali ini ada, maka hal itu akan mengganggu konsentrasi belajar para siswa yang sejak saat ini sudah mulai intensif melakukan latihan-latihan untuk menghadapi datangnya UN yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-26 Maret 2010.
“Saya sendiri agak tidak setuju jika ada liburan Maulid, karena jarak dari liburan ke UN sangat dekat sekali. Otomatis itu akan mengganggu aktivitas maupun konsentrasi para siswa kelas akhir,” ungkap Mas’udi, salah satu TU di Madrasah Aliyah Tahfidh Annuqayah, Selasa (16/02) pagi ini.
Lain halnya yang terjadi di kalangan santri. Mereka justru sangat berharap liburan Maulid kali ini tetap diadakan. Mereka mengaca pada tahun sebelumnya, yakni bahwa liburan Maulid ada layaknya pesantren-pesantren lain selain Annuqayah. “Saya sangat mengharapkan ada liburan Maulid, karena tahun-tahun kemarin ada tapi kok sekarang gak ada,” ungkap Wildan, salah satu pustakawan Annuqayah.
Ali Buldan (17) juga sangat berharap liburan Maulid Nabi kali ini ada. “Libur atau tidak, saya tetap akan pulang ke rumah. Tapi kalau liburan tidak ada, saya di rumah sendirian, beda dengan liburan bersama. Kalau pulang sendiri, euforia liburan kan gak ada,” papar santri asal PPA Nirmala itu sambil agak guyon.
Tak hanya itu, pengurus pesantren daerah pun juga dibuat resah dengan ketidakjelasan liburan kali ini. Salah satunya adalah Imam Abdurrahman (20), koordinator Pengurus Pendidikan, Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK) PPA Lubangsa.
“Saya lihat pihak pesantren pusat sendiri pun juga belum memberi kejelasan tentang liburan Maulid ini. Biasanya, jauh hari sebelum liburan surat sudah masuk ke pesantren daerah. Tapi nyatanya sekarang liburan sudah dapat dihitung dengan jari belum ada surat yang masuk ke sini,” katanya ketika ditemui di kamarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar