Minggu, Mei 23, 2010

Pelatihan Penelitian LPM STIKA Libatkan Mahasiswa Magang


Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk— Jum’at (21/5) lalu, pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIKA mengadakan pelatihan penelitian yang bertempat di kelas di bawah Aula Lantai II kampus STIKA. Pelatihan ini tidak terbuka untuk umum, tapi sebatas diikuti oleh pengurus LPM dan mahasiswa yang akan dimagangkan di LPM.

“Seperti ini memang proses kaderisasi di LPM. Kalau sebelumnya, peserta penelitian hanya diikuti pengurus saja. Tapi saat ini saya melakukan langkah berbeda dengan mengikutsertakan mahasiswa yang akan dimagangkan di LPM,” tutur ketua LPM 2009/2010, Syafiqurrahman.

Dalam pelatihan tersebut, yang menjadi fasilitator adalah Fathul Haliq, peneliti senior di Madura yang juga tercatat sebagai dosen STIKA. Dia hadir bersama segenap keluarga, termasuk kedua putrinya. Kedua putrinya inilah yang sering keluar masuk ke dalam kelas dan menimbulkan gelak-tawa peserta.

Dari empat belas pengurus LPM, hanya sepuluh orang yang ikut serta dalam pelatihan ini. Dua orang tidak bisa hadir karena punya kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan duanya lagi istirahat karena baru datang mempresentasikan hasil tulisannya yang masuk nominasi sepuluh besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Fahmi danTaufiqil Aziz punya kesibukan, sedangkan Abd. Watits dan Fathul Alif mungkin istirahat karena kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Jakarta,” kata Aufal Marom, sekretaris LPM.

Selain itu, ada empat peserta magang yang masih duduk di semester dua. Mereka adalah Ubaidillah, Syauqi Sugirono, Hajar, dan Habibi.

“Sebenarnya ada lima orang yang dimagangkan, satunya adalah Fathul Alif, mahasiswa semeter dua yang tembus LKTI se-Indonesia itu,” tambah Aufal.

Pelatihan penelitian tersebut terbilang singkat. Dimulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 11.45 WIB . “Saya kira pelatihan ini hanya pemantapan saja karena teman-teman di LPM sudah banyak yang pengalaman dalam penelitian. Saya harap agar yang magang tidak malu-malu untuk belajar pada seniornya,” imbau Fathul Haliq di sela-sela penjelasannya.

Lebih dari itu, Fathul Haliq berbagi pengalaman selama dia bergelut dalam dunia penelitian. Dia menyatakan bahwa seorang peneliti memang dituntut untuk selalu bersabar. “Intinya kita tidak abai terhadap proses. Proses memang melelahkan tapi hasilnya pasti membanggakan,” tegasnya.

Tidak ada komentar: