Rabu, April 07, 2010

“Haryanto Mania” Berkunjung ke Annuqayah


Ach. Fannani Fudlaly R., PPA Lubangsa

GULUK-GULUK—Sabtu (3/4) kemarin, K M Faizi, salah satu kiai muda Annuqayah yang juga dikenal sebagai sastrawan, menerima tamu rombongan “Haryanto Mania” (para penggemar bis Haryanto) yang merupakan keluarga besar BisMania Community (BMC).

Rombongan tiba di Sabajarin sekitar jelang siang. Bis dengan warna ungu berukuran besar itu muncul dengan dikawal mobil carry. Saya pun langsung merekam kedatangan bis yang jaraknya masih agak jauh itu. Namun bis tersebut berjalan sangat lambat. Maklum jalan di daerah Annuqayah masih tergolong jalan kecil dan tak seperti jalan raya pada umumnya.

Saat tiba di Sabajarin, satu persatu para penumpang turun lalu bersalaman dengan K. Faizi dan teman saya serta beberapa orang yang saya tidak kenal. Sementara saya masih dengan kamera digital merekam dan memotret dari berbagai sudut di bawah terik matahari yang lumayan menyengat.

Rombongan Haryanto Mania langsung terlihat akrab dengan K. Faizi meskipun mereka sebelumnya hanya kenal lewat dunia maya. Selang beberapa menit semua penumpang sudah turun dan dipersilakan masuk. Tak lama kemudian mereka keluar dengan buah srikaya yang masih menempel di bibir masing-masing.

Selain itu, K. Faizi juga menganjurkan agar mereka mandi untuk sekedar melepas penat dari perjalanan panjang yang melelahkan. Beberapa langsung menuju bis untuk mengambil peralatan mandi mereka. Namun sebagian rombongan Haryanto Mania malah ada yang memilih mandi di sumber air dekat Al-Furqaan tempat para santri biasa mencuci dan mandi. Aneh memang.

Selain K Faizi, terlihat juga beberapa pengasuh muda Annuqayah yang turut hadir serta menyambut kedatangan Haryanto Mania, seperti K. Mohammad Naqib Hasan (pengasuh muda PPA Nirmala), serta KH Muhammad Shalahuddin Warits (pengasuh muda PPA Lubangsa).

Beberapa peserta rombongan tampak duduk santai. Saya menghampiri dan berbincang dengan satu di antara mereka untuk mengetahui lebih jauh tentang Haryanto Mania dan BisMania Community. “Kita sesama Bismania bagaikan saudara. Jadi siapapun yang kami kenal dan rumah mereka masih bisa dilalui bis, kita pasti datangi, termasuk Mas Faizi ini,” kata Ruli Amrul Falah, salah satu peserta rombongan, ketika ditanya kenapa bisa sampai ke Annuqayah.

Merasa cukup berbincang dengan Mas Ruli, saya mencoba masuk ke dalam bis yang masih terlihat baru itu. Baru sampai di pintu bis, sejuk sudah terasa. Maklum, bis itu memang full AC. Banyak hal berbeda yang saya temukan dalam bis ini dibandingkan dengan bis pada umumnya.

Tiap kursi di dalam bis dilengkapi alat-alat yang saya tidak ketahui sebelumnya. Seperti kamar mandi di pojok bagian belakang, serta lainnya. Sungguh megah! Sempat terlintas di benak saya hal yang konyol, “Berapakah harga satu bis ini,” tanya saya dalam hati.

Rombongan Haryanto Mania tak cukup lama di Sabajarin. Mereka tak sampai istirahat di kediaman K. Faizi dengan alasan mereka harus cepat kembali. Meski demikian, ini merupakan pengalaman berharga bagi K. Faizi, Annuqayah, sekaligus saya karena bisa menikmati suasana bis yang di dalamnya tak seperti bis pada umumnya.

5 komentar:

M. Faizi mengatakan...

Siiip...

Anonim mengatakan...

kunjungan berikutnya: omah mlaku.

Anonim mengatakan...

atau K.Faizi yang siap nanggak?

M. Faizi mengatakan...

Kami sih siap saja, cuma sepertinya agak sulit terkait masalah teknis. Kontur jalan ke Annuqayah, dari arah manapun, sangat rawan bagi "bis ceper" seperti OmahMlaku.

Yang agak mungkin adalah "Rosalia Indah Limited Edition" yang memiliki konsep serupa. Pak Toni Pangcu pernah mencobanya bersama salah satu orang penting di negeri ini. He..he...

Tapi, tentu beda dengan yang diberitakan ini, karena mereka yang datang kali ini adalah KOMUNITAS, bukan sekadar BIS.

Tapi, kalau ada komunitasmu mau kemari dan carter OmahMlaku, silakan saja dicoba, itung-itung uji nyali di jalan menantang.

M. Faizi mengatakan...

Kelengkapan foto-fotonya ada di:

http://www.facebook.com/album.php?aid=2060163&id=1280062425#!/album.php?aid=2060163&id=1280062425