Djamaluddin M. Haz, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Olimpiade maia yang dimulai pada tanggal 20 Februari 2009 yang lalu kini telah terlaksana hampir satu minggu. Pelaksanaan Olimpiade ini telah banyak menyisakan kisah bagi para panitia dan peserta yang mengikuti berbagai lomba di ajang olimpiade ini. Ada yang merasa bahagia dengan terlaksananya olimpiade ini. Ada juga yang merasa sedih dan kecewa atas Olimpiade ini, karena kegagalan mereka dalam mengikuti lomba.
Abd. Hafids, siswa Kelas I D, merasa kecewa dengan pelaksanaan Olimpiade karena dirinya merasa tidak akan bisa menjadi juara dalam lomba pidato bahasa Arab, oleh sebab itu dia merasa sangat kecewa terutama pada dirinya sendiri yang tidak maksimal dalam mengikuti lomba pidato itu.
Lain lagi dengan para panitia Olimpiade yang menjadi pelaksana kegiatan ini. Mereka mengalami berbagai hal yang kadang menyenangkan dan kadang menyedihkan. Pasalnya mereka harus bekerja pontang panting untuk mensukseskan acara ini dan mereka harus puas dengan apa yang mereka hasilkan ketika para peserta banyak yang tidak hadir. Hal semacam ini membuat mereka kecewa, karena minat siswa yang kurang untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh panitia.
Setiap hari, saat Maghrib datang, para panitia harus mengangkut sound system dari ruangan OSIS dan itu semua menguras tenaga dan memeras peluh mereka, karena jumlah perangkat sound system itu tidak sedikit, sehingga mereka harus mengorbankan jadwal belajar/mengaji mereka di pondok, seperti yang dikatakan Wadud, ketua panitia kegiatan ini. “Kami harus mengorbankan pengajian al-Qur’an di pondok, karena kami menginginkan kegiatan ini berjalan dengan lancar,” ungkap Wadud.
Para panitia berharap kepada seluruh siswa MA 1 Annuqayah agar mereka bisa aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini, karena kegiatan ini bertujuan untuk mencari siswa-siswa yang berbakat dan cerdas. Akan tetapi, kalau siswanya tidak mempunyai minat untuk mensukseskan acara ini, maka tujuan utama kegiatan ini tidak akan tercapai secara maksimal.
Yang paling menyenangkan bagi para panitia adalah ketika para siswa aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini dan mereka memaksimalkan diri untuk mengikuti acara ini. Seperti halnya pada Lomba Drama dan Lomba Membaca Berita. Para siswa sangat antusias mengikuti lomba ini. Melihat kondisi demikian, para panitia Olimpiade merasa senang dan lelah mereka seolah terhapuskan.
Yang paling menyedihkan lagi pada mereka adalah ketika hujan turun. Kegiatan lomba tak dapat terselenggara sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, dan harus mengubah jadwal secara keseluruhan, sehingga bagi mereka hujan menjadi kendala untuk mensukseskan lomba yang sudah terencana.
Setelah lomba pada malam hari selesai, mereka melakukan evaluasi kegiatan yang sudah terlaksana selama satu hari. Mereka mencoba membaca apa kelemahan kegiatan yang sudah terlaksana selama satu hari itu, dan itu menjadi rujukan dalam rangka perbaikan di hari berikutnya.
Setelah evaluasi selesai, setiap panitia diberi satu bungkus Mie Sedap sebagai pengganti lelah kerja mereka selama satu hari dan setelah itu para panitia pulang ke pondoknya masing-masing.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar