Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Majalah Hijrah
Perpustakaan Annuqayah Latee Guluk-Guluk edisi terbaru yang akan diluncurkan
tahun baru nanti mengangkat tema tentang jati diri. Tema
ini didasarkan pada kenyataan betapa bangsa ini belum juga menemukan jati
dirinya. Semangat gotong royong yang pernah menjadi ikon Indonesia sudah mulai
melemah, dan semangat membangun negeri terempas ke dalam perilaku korupsi.
“Kita harus berani bersuara,
menyadarkan insan negeri ini atas kelalaiannya selama ini,” ujar pemimpin
redaksi majalah Hijrah, Romaiki Hafni, saat diwawancarai Sabtu (17/12) pagi.
Para pemuda pun, lanjut mahasiswa Instika
itu, kebanyakan belum secara utuh mengenal jati dirinya. Mereka cenderung tidak
sadar terhadap amanah yang diembankan kepadanya selaku generasi bangsa. Mereka
justru tak jarang terjerembab ke dalam lumpur kemaksiatan.
“Lalai dalam beribadah dan terjerat
perilaku narkoba serta seks bebas masih saja terus bergulir, mewarnai kehidupan
para pemuda negeri ini,” tambanya agak filosofis.
Dari itulah, harapnya, pemuda harus
bangkit.
“Hal itu juga menjadi tantangan tersendiri
bagi kami selaku santri. Tantangan tersebut menuntut kami untuk juga terlibat
dalam perbaikan moral bangsa. Minimal, dengan merangkai kata yang kemudian
disebarluaskan kepada pembaca,” katanya detail.
Majalah Hijrah sudah terbit 29 kali. Di
awal berdirinya, ia hanya berbentuk buletin yang terdiri dari 16 halaman. Sejak
pertengahan tahun 2011, ia berubah menjadi majalah yang terdiri dari 40 halaman.
Dalam setahun, ia terbit 2 kali. Saat ini, ia sedang di-layout.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar