Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Kejelasan sejarah Markaz Bahasa Arab Pondok Pesantren
Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep masih dalam tanda tanya besar. Tidak ada
dokumen tertulis yang mengabadikan perjalanannya.
Padahal, markaz—sebutan singkat Markaz Bahasa Arab Pondok Pesantren
Annuqayah—sudah cukup terpandang dalam skala nasional. Tak jarang prestasi
nasional telah direngkuhnya. Bahkan pada tanggal 13 Desember tahun ini, tiga
pengurus utama di dalamnya menorehkan prestasi sebagai juara pertama debat
ilmiah bahasa Arab
internasional yang digelar oleh UIN Malik Ibrahim Malang.
“Salah satu program prioritas di kepengurusan saya ialah membuat
dokumen tertulis berkenaan dengan sejarah markaz,” tutur ketua markaz masa
bakti 2011-2012, Ibnu Hajar, kala diwawancarai di depan toko Annuqayah
Business Center, Sabtu (24/12) sore.
Saat ini, lanjut mantan penasihat perpustakaan Annuqayah Latee itu, pengurus harian markaz telah
membentuk 2 tim untuk mencari data berkaitan dengan sejarah markaz dari
berdirinya hingga perkembangannya terkini.
“Kami membaginya ke dalam 2 tim, yaitu internal dan eksternal,”
ujarnya.
Menurut Hajar, tim internal nantinya bergerak mencari data di Annuqayah.
Sedangkan di luar wilayah Annuqayah menjadi tugas tim eksternal.
“Narasumber yang berada di Annuqayah adalah tugas tim internal
untuk mengorek data dari mereka. Adapun yang di luar Annuqayah seperti alumni
dan mantan pengurus markaz, kami tugaskan pada tim eksternal,” paparnya detail.
Hajar menilai, tidak terdokumentasinya sejarah
markaz selama ini dikarenakan para pengurusnya hanya fokus pada
kegiatan-kegiatan saja.
“Melalui penulisan sejarah markaz ini,
perkembangan markaz terutama prestasi-prestasinya dapat menjadi pemantik
semangat santri untuk lebih mencintai bahasa Arab,” harapnya dengan raut wajah bersungguh-sungguh.
Mengenai penulisan, pengurus markaz akan memasrahkan kepada mantan
ketua lembaga pers mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Hairul Anam.
“Saudara Anamlah yang nanti menjadi penggerak tim internal dan
eksternal, sekaligus menuliskan sejarah markaz secara utuh,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar