Jamaluddin M Haz, PPA Lubangsa
Datangnya 10 Muharram 1431 H pada hari Ahad kemarin (27/12) disambut baik oleh santri Lubangsa, yaitu dengan melakukan puasa sunnah bersama. Puasa sunnah ini dilakukan oleh 90 % santri Lubangsa.
Pengurus menghimbau agar seluruh santri melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 10 Muharram. Himbauan itu disampaikan oleh pengurus PK (peribadatan dan kepesantrenan). Pengurus juga memampangkan pengumuman dan hadits-hadits tentang keutamaan berpuasa pada tanggal 10 Muharram tersebut.
Pada saat waktu sahur sekitar pukul 02.30 WIB, Lubangsa sudah ramai dengan santri yang memasak untuk melaksanakan sahur bersama. Suasana sahur pada malam itu tidak ada bedanya dengan suasana sahur pada bulan puasa.
“Saya senang bisa melakukan puasa sunnah 10 Muharram ini, karena, sebagai santri saya harus bisa melakukan ajaran-ajaran Islam dengan baik,” ungkap Abd. Basith salah satu santri yang berkamar di blok D/1 itu.
Puasa sunnah 10 Muharram oleh sabagian santri dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap terciptanya kalender Islam, yang dalam pembentukannya penuh dengan perdebatan. Tak lupa juga ada sebagain santri yang menjadikan 10 Muharram sebagai media untuk mengenang hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.
Menjelang waktu buka puasa, banyak santri yang sibuk mempersiapkan buka puasa mereka masing-masing. Ada yang sibuk memasak dan ada juga yang membeli persiapan buka puasa di kantin. Di kantin Lubangsa putri, sekitar pukul 17.35 WIB santri masih memadati kantin tersebut.
Ketika adzan Maghrib dikumandangkan, santri dengan nikmat melaksanakan buka puasa. Masjid yang biasa sudah ramai dengan suara santri yang mengaji Al-Qur’an, pada malam itu sepi, karena santri masih ada di pondoknya masing-masing.
Setelah santri berbuka puasa, mereka kemudian berbondong-bondong berangkat ke masjid untuk melakukan shalat jamaah Maghrib bersama K.H. A. Warits Ilyas selaku pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar