Minggu, Desember 27, 2009

Pengurus Nirmala Direshuffle

Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK—Tim Formatur Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala mereshuffle struktur kepengurusan tahun pendidikan 2009-2010. Surat Keputusan No:02/SK/PPA.DN/XII/1431 dibacakan Jum’at kemarin (25/12) malam oleh Ahmad Fadali, salah satu anggota Tim Formatur sebelum acara rutin Kultum (kuliah tujuh menit) dimulai.

Penambahan, pengurangan, dan pergantian jabatan ini tidak terjadi di semua seksi, akan tetapi hanya di beberapa seksi saja seperti di P2O (pramuka, PMR, dan olahraga), di seksi Penerbitan dan Perpustakaan dan BINKADIS, dan lain-lain.

Tim Formatur yang beranggotakan 6 orang yaitu Mahmudi Abdul Halim, S. Pd.I, Ahmad Fadali, S. Pd.I, Subaidi, S. Pd.I, M. Kamil Ustadzi, S. Th.I, Ali Makki Khairi, S. Pd.I dan Abd Wasik Dasuki telah berhasil mereshuffle beberapa stuktur kepengurusan. Yang paling diutamakan dalam perubahan susunan struktur ini adalah di seksi BINKADIS (seksi pembinaan keamanan dan kedisiplinan) karena di seksi ini minim kader.

Mulanya pengurus BINKADIS hanya ada 2 orang saja, setelah direshuffle bertambah 2 orang lagi yaitu Lutfi Imam dan Mahsun. Mahmudi yang awalnya menjadi koordinator sekarang hanya menjabat sebagai anggota saja digantikan oleh Lutfi Imam.

A. Fadali, anggota Tim Formatur, mengatakan bahwa perubahan susunan struktur ini karena ada sebagian pengurus salah jabatan, mengingat potensi yang dimilikinya tidak sesuai dengan jabatan yang ia emban.

"Ini hanya reshuffle tahap awal saja. Ada kemungkinan akan ada reshuffle lagi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi," ujar Fadali.

Berbeda halnya dengan yang diungkapkan oleh Ketua Pengurus dan anggota Tim Formatur, Ali Makki bahwa perubahan struktur ini hanya dalam rangka mensinergikan kinerja pengurus agar lebih bertanggung jawab.

Lutfi Imam, koordinator baru pengurus seksi bidang BINKADIS, setelah shalat jama'ah isya' memberikan sambutan di hadapan para santri dengan penuh semangat. Bagi Lutfi jabatan ini adalah tanggung jawab besar yang harus ia emban.

"Sekarang saya adalah panglima para santri sekalian, meskipun secara fisik saya kurang pas untuk menjabat di seksi ini," tuturnya.

Dalam jabatan barunya ini Lutfi sudah merancang beberapa model cara menindak santri. Ia menyebutnya dengan 5K, yaitu Kasih Sayang, Kekeluargaan, Kekompakan, Keharmonisan, dan Kekerasan. Jika keempat "K", lanjut Lutfi, tidak mempan dalam menindak santri yang bermasalah, maka terpaksa "K" yang terakhir akan diberlakukan, yaitu kekerasan.

"Oleh sebab itu, dukunglah saya untuk merealisasikan program saya ini," ujarnya.

Kebetulan malam sebelumnya memang ada kasus. Sebelum mengakhiri sambutannya, ia memanggil beberapa daftar nama santri yang bermasalah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

5K Apaan Ho... Sekarang ketua pengurusnya Makki Kepeng ta?