Hairul Anam
Al-Yumna, PPA Latee
Guluk-Guluk—Markaz
Bahasa Arab Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep sudah melakukan persiapan matang untuk
mengikuti festival bahasa se-Jawa Timur yang digelar oleh Lembaga Pengembangan
Bahasa Asing PP Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, 19-23 Februari mendatang.
Jumat
(10/2) siang, atas prakarsa direktur Markaz Bahasa Arab Annuqayah, Ibnu Hajar,
digelarlah seleksi santri yang dipandang layak menjadi perwakilan Annuqayah
dalam lomba tersebut. Ada
2 lomba yang dipastikan hendak diikuti oleh Annuqayah, yaitu Pidato dan Debat Bahasa
Arab.
“Kami optimis bisa
menjadi juara dalam lomba ini. Keoptimisan saya tersebut berpijak pada upaya
kami yang terbilang maksimal dan mendapat respons positif dari banyak pihak di Annuqayah. Salah satu upaya kami ialah
melakukan seleksi ketat terhadap santri yang layak menjadi utusan Annuqayah
nanti,” tutur Ibnu Hajar saat diwawancarai pada Jumat (10/2) malam.
Beberapa
hari yang lalu, lanjut pemuda yang pernah didaulat sebagai juara 1 debat ilmiah
bahasa Arab Internasional pada Desember lalu itu, pengurus Markaz Bahasa Arab
Annuqayah sudah memusyawarahkan siapa saja santri yang akan diseleksi mengikuti
lomba ini.
“Jadi seleksi awal
ialah dengan rapat di internal pengurus Markaz yang terdiri dari pengurus beberapa
pesantren daerah di Annuqayah. Kami melakukan analisis dan perdebatan panjang terkait dengan
santi yang lolos dalam seleksi tersebut. Kecakapan dan pengalaman ikut lomba
bahasa Arab menjadi catatan utama kami. Akhirnya, kami memilih 6 santri berbakat dalam pidato
bahasa Arab. Sedangkan di debat bahasa Arab, ada 18 santri yang kemudian dipetakan menjadi 6 kelompok,” ujar Ibnu Hajar usai
melakukan seleksi lanjutan terhadap semua santri yang lolos di seleksi awal.
Para
santri yang lolos di seleksi awal ialah Mukhlis, Amirullah, Shofiyullah, Ainul
Yaqin, Wildan Wahyudi (Annuqayah daerah Latee), dan Izzul Ma’ali (Annuqayah
daerah Lubangsa). Sedangkan
di debat bahasa Arab adalah Syaiful Umam, Moh Ali Makki, Mukhlis,
Taufiqurrahman, Moh Arif Ali, Fahrur Rozi (Annuqayah daerah Latee), Izzul
Ma’ali (Annuqayah daerah Lubangsa), dan Khozaini (Annuqayah daerah Nirmala).
“Sepuluh orang dalam
debat bahasa Arab berhalangan ikut seleksi lanjutan. Ada yang sakit. Ada pula
yang tidak hadir tanpa kejelasan. Pastinya, dengan berat hati kami gugurkan
mereka dalam seleksi lanjutan ini,” tegas Ibnu Hajar.
Seleksi lanjutan
tersebut ditangani oleh 4 pengurus Markaz. Mereka adalah direktur Markaz, Ibnu Hajar, bendahara, Ali Romzi, pengurus departemen
pendidikan dan pengajaran (qismut ta’lim waddirasah), A Basili, dan koordinator
departemen pengembangan dan motivasi (qismut tahriq wat tasyji’), Ahmad Fauzi.
Sehabis shalat
Jumat, seleksi lanjutan dimulai. Seleksi peserta lomba pidato bahasa Arab
ditempatkan di lantai II Sekretariat Bersama Annuqayah. Sedangkan seleksi lomba
debat bahasa Arab digelar di ruang rapat Sekretariat Bersama Annuqayah.
Sudarmin Hamzah
selaku Dewan Pendamping (Majlisul Murofiqin) Markaz Bahasa Arab
Annuqayah berperan sebagai juri dalam pidato bahasa Arab. Sedangkan juri debat
bahasa Arab ialah mantan ketua Markaz Bahasa Arab, Abdurrahman Ali.
Dalam pidato bahasa
Arab, peserta diberi alokasi 8 menit. Penilaiannya meliputi isi 35 %, intonasi
30 %, kelancaran 20 %, dan mimik 15 %. Sedangkan pada debat bahasa Arab
menggunakan sistem poin perindividu untuk menentukan the best speaker.
Setelah memakan
waktu sekitar 3,5 jam, akhirnya juri memberikan kepastian para santri yang
lolos ikut lomba bahasa Arab di PP Nurul Jadid nanti. Yang lolos dalam pidato
bahasa Arab adalah Mukhlis dan Amanullah (Annuqayah daerah Latee). Sedangkan
dalam debat bahasa Arab yang kemudian tergabung dalam satu tim Annuqayah ialah
Fahrur Rozi (Annuqayah daerah Latee), Ali Makki (Annuqayah daerah Latee), dan
Izzul Ma’ali (Annuqayah daerah Lubangsa).
“Pengurus Markaz
Bahasa Arab Annuqayah sudah melakukan usaha yang maksimal. Kami memang sudah
komitmen dari awal untuk selalu memfasilitasi dan mendorong santri agar semangat
balajar bahasa Arab. Semoga usaha kami mendapat hasil yang memuaskan,” harap
Ibnu Hajar, bersungguh-sungguh.
Dalam setiap even
lomba, lanjutnya, target Annuqayah adalah juara.
“Kami optimis bisa menjadi jawara!” tegas Ibnu
Hajar penuh semangat.
3 komentar:
Lomba merupakan salah satu sarana cukup dominan dalam proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan dalam lombapun merupakan salah satu tolok ukur yang kadang bahkan menjadi tujuan utama. Tergantung petarung, apakah ia berjuang penuh untuk mencapai puncak atau hanya setengah-setengah.
Keterlibatan Official tentunya cukup memiliki andil yang amat dibutuhkan peserta. Sehingga persiapan yang dilakukan ini jelas merupakan start menuju festival yang tentunya sudah dimulai dari pembinaan dan bimbingan belajar yang secara regular berada di luar garis festival. Bembinaan dan bimbingan tersebut dilakukan tentu bertujuan keilmuan, kemampuan dan penguasaan bahasa arab secara total.
Bismillah... mari berangkat... dan kembalilah pulang dengan prestasi sedapatnya. Dan lanjutkan pestualangan berbahasa arab walaupun seandainya tidak meraih juara. Karena juara dalalm festival bukanlah tujuan.
Saya do'akan semoga semua peserta meraih juara karena itu amanat prestasi yang bakal menuntut tindak lanjut kematangan Markaz Bahasa Arab Annuqayah.
Selamat dan Sukses
Saya tunggu kedatangan kalian di PP. Nurul Jadid.
buat harum nama Annuqayah seperti kala mengikuti MQK di PP Nurul Qodim, walau pada lomba JAMKUR di Kraksaan kurang memuaskan.
hubungi saya bila telah di Probolinggo.
Saya ucapkan selamat kepada mereka yang telas "lulus" seleksi. kita tunggu di EnJe (Nurul Jadid) teman-teman bisa mampir di Seretariat IAA Kab. Probolinggo.selatan PP Nurul Jadid. kontak Person. Drs. Munir Anshori, M.Pd. Hp. 081336590777
Posting Komentar