Selasa, Februari 14, 2012

Latee II Selenggarakan Maulid Nabi


Husnul Khatimah Arief, PPA Latee II

Guluk-Guluk—Setelah menikmati hari libur selama empat hari di rumah, pengurus PP Annuqayah Latee II segera merealisasikan salah satu program Perayaan Hari-hari Besar Islam (PHBI), yakni perayaan maulid Nabi saw. yang sebelumnya sempat tertunda. Pada Senin malam (13/1) kemarin, perayaan maulid Nabi ini resmi dibuka oleh ketua pengurus PP Annuqayah Latee II, Musyayyadah, S. Pd. I.

Acara yang melibatkan seluruh santri PPA Latee II tersebut bertempat di mushalla ar-Rahmah. Pada malam itu, pembukaan terkesan meriah dengan disuguhkannya sejumlah penampilan dari santri yang kompeten di bidang tarik suara. Mereka menghibur santri dengan berkaraoke menyanyikan tembang gubahan penyanyi Timur Tengah, Danna. Suasana yang pada awalnya tampak serius berubah menjadi lebih santai dan enjoy ketika Rizki Amalia dan Raudhatul Jannah, santri yang memiliki suara merdu, serempak memasuki mushalla seraya menyanyikan lagu berjudul “Murramas” dengan mengenakan busana hitam yang eksotis. Secara spontan mereka mendapat apresiasi dan tepuk tangan dari para penonton.

Dalam rangka menyemarakkan perayaan ini, panitia menyediakan berbagai macam lomba yang harus diikuti oleh santri melalui sistem delegasi dari delapan blok yang ada di PPA Latee II. Lomba-lomba tersebut berupa Ibarah Tematik, Nasyid, Diba’ Original, Cari Ayat Dalam Kamus dan Fiksi Spontanitas (surat untuk Rasulullah). Jumlah lomba yang relatif sedikit ini mengharuskan untuk dilakukan selama tiga hari saja, yakni pada 14-16 Februari. Sedangkan juri yang akan menilai performan peserta adalah santri Latee II sendiri yang militan di masing-masing lomba tersebut.

Tema acara yang dipilih panitia kali ini adalah “Meneladani Tapak Juang Rasulullah”. Dalam sambutannya, Lailatul Mukarramah yang dipercaya menjadi ketua panitia dalam acara ini menyampaikan bahwa perayaan maulid Nabi tidak sekedar ritual yang bersifat formal. Tetapi lebih dari itu, santri diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam sepak terjang Rasulullah menghadapi realitas hidup yang penuh dengan onak dan duri.

“Perayaan maulid Nabi bukan perayaan yang tanpa ruh dan esensi. Tetapi yang terpenting di sini, santri mampu meneladani segala tindak tanduk Rasulullah di berbagai segi kehidupan, karena diakui hanya beliaulah teladan sejati yang harus kita ikuti,” tutur Ila, panggilan Lailatul Mukarramah, dalam sambutannya dengan nada tulus dan sungguh-sungguh.

Tak jauh beda dengan Ila, ketua Pengurus Latee II juga menuturkan bahwa perayaan maulid tidak sekadar merealisasikan program pengurus Latee II yang tertera dalam program kerja. Acara ini adalah sebuah upaya untuk mengingat kembali perjuangan Nabi dalam menyikapi hidupnya, baik kaitannya dengan agama, umat, keluarga,  ataupun pribadinya. Tak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa maulid Nabi harus dijadikan bahan kontemplasi bagi umat Islam guna menghadapi kehidupan yang amat kompleks ini.

Untuk melakukan upaya tersebut, panitia menjadikan Nurul Yaqin, kitab tarikh, sebagai kitab yang akan dilombakan dalam lomba Ibarah Tematik atau yang biasa dikenal dengan Musabaqah Qiraatul Kutub. Dalam hal ini, tentu santri akan mempelajari kitab sejarah tersebut guna memahaminya. Paling tidak, santri sudah mendapat pengetahuan mengenai kehidupan Nabi melalui kitab tersebut yang kemudian akan diaktualisasikan dalam kehidupan nyata.  

Tidak ada komentar: