Penampilan puisi siswa utusan Markaz Annuqayah |
Umarul Faruq, PPA Latee
Selasa (16/4) merupakan hari pertama lomba Festival
Timur Tengah. Pada hari ini ada beberapa lomba yang dilaksanakan, lima di antaranya diikuti
oleh utusan Annuqayah; yaitu lomba debat babak penyisihan, baca berita, pidato siswa,
puisi mahasiswa, dan puisi siswa.
Pukul 07.00 WIB semua peserta sudah
berkumpul di halte depan Asrama Makara menunggu bikun (bis kuning) yang akan membawa
kami ke tempat acara, yaitu di kampus Fakultas Ilmu Budaya.
Bikun adalah bis angkutan khusus UI yang beroperasi
setiap hari sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Bikun berfungsi sebagai sarana
angkutan utama mahasiswa UI yang tidak membawa kendaraan pribadi untuk pergi
kampus yang mereka inginkan atau pindah
dari satu fakultas ke fakultas yang lain. Sebab jika kampus seluas UI ditempuh
dengan jalan kaki, selain makan waktu juga akan makan tenaga. Jarak antara satu
lokal kampus ke kampus yang lain rata-rata 3-5 menit perjalanan bis. Bikun ini pulalah
yang kami naiki setiap hari dari asrama menuju kampus FIB untuk mengikuti semua
rangkaian acara FTT 2013.
Sekitar 15 menit kemudian, kami sudah sampai di kampus
FIB. Panitia menyambut
kami dengan hangat dan membimbing kami ke tempat lomba masing-masing. Lomba
pidato diletakkan di teater Daun, sedangkan lomba debat diletakkan di dua
tempat. Grup A di auditorium perpustakaan UI, dan grup B di aula masjid UI.
Di hari pertama, terasa sekali kekompakan kontingen
Annuqayah dalam mendukung teman-temannya waktu tampil. Hal itu terlihat jelas terutama saat
peserta pidato tingkat siswa tampil. Dari semua pendukung yang hadir di Teater Daun tempat lomba berlangsung, pendukung Annuqayah-lah
yang paling heboh. Kami menyanyi dan bertepuk tangan riuh memberikan dukungan
pada Moh. Ainur Ridha dan Abd. Mun’em, peserta lomba pidato tingkat siswa dari
Annuqayah. Bahkan secara khusus pembawa acara meminta pendukung Annuqayah
melakukan selebrasi waktu peserta lain selesai tampil.
Penampilan peserta lomba puisi mahasiswa utusan Instika |
Hal serupa juga terlihat waktu penampilan puisi siswa,
puisi mahasiswa, dan debat babak penyisihan berlangsung. Jumlah kami yang tidak
lebih dari tujuh orang tidak kalah heboh dari pendukung lain yang jumlahnya lebih banyak. Gaya pendukung kami yang unik
dalam memberikan dukungan menarik perhatian banyak orang. Sebab itulah tak
heran banyak yang langsung kenal dan serta-merta berteman dengan kami. Salah
satunya adalah rombongan dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan Ma’had Aly an-Nu’aimy
Jakarta.
Semua rangkaian lomba di hari pertama ini selesai pada
pukul 15.00
WIB. Seluruh peserta kembali ke asrama untuk mempersiapkan lomba keesokan
harinya, Rabu (17/4). Kami juga pulang untuk mempersiapkan bahan debat di babak
perdelapan dan perempat final. Selain itu kami juga perlu mempersiapkan perlengkapan
lomba story telling dan pidato mahasiswa yang akan dilaksanaan pada hari
kedua. Kami harus tampil dengan performa terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar