Qiswatin Hasanah, PPA Latee II
GULUK-GULUK—Antologi
memoar pertama Forum Lingkar Pena (FLP) Ranting PP Annuqayah Latee II terbit
pada Kamis, 4 April lalu. Antologi yang ditulis dua puluh orang anggota FLP
Ranting PPA Latee II ini berjudul Selaksa Kasih Sepasang Malaikat.
154 halaman antologi ini memuat dua puluh kisah hidup
penulisnya yang kesemuanya menceritakan ihwal cinta kasih kedua orangtua kepada
anaknya dari sudut pandang yang berbeda. Dalam setiap kisah, pembaca akan turut
merasakan kekuatan cinta kedua orangtua yang sering kali terabaikan.
Bahasa yang ringan dan pengambilan diksi yang
tepat membuat pembaca nyaman saat membacanya. Bahkan, beberapa pembaca ikut terenyuh dan
sempat meneteskan air mata ketika membaca sejumlah kisah di dalamnya. Hal ini
diakui oleh Anis Ziyadatin Wahyuni, santri blok ar-Rayan PPA Latee II, dan dibenarkan
oleh teman-teman lain yang turut membaca antologi ini.
Berdasarkan hasil rapat pengurus FLP, antologi yang dicetak sebanyak 1000
eksemplar ini akan dipasarkan di Annuqayah dan di luar Annuqayah. Hal ini
bertujuan untuk memperkenalkan
karya-karya FLP pada khalayak sehingga memunculkan dorongan bagi anggota
FLP untuk terus menulis tanpa henti.
Keinginan untuk menerbitkan antologi ini
sebenarnya sudah ada sejak dua tahun yang lalu, tepatnya ketika anggota FLP belum diberi asrama khusus di
PPA Latee II. Namun, baru
pada periode 2012/2013 ini akhirnya
keinginan tersebut bisa terealisasikan. Maka wajar kiranya ketika antologi ini
terbit kegembiraan yang dirasakan anggota FLP begitu luar biasa.
“Tentu saja semua orang akan sangat senang
ketika buku pertamanya terbit. Apalagi setelah menunggu dalam waktu yang relatif
lama,” tutur Mumfarijah, salah satu anggota FLP ketika ditanya bagaimana
perasaannya memiliki karya antologi
pertama.
Sebagai penulis pemula, terbitnya antologi ini membuat
semangat menulis anggota FLP semakin terpompa untuk terus mengembangkan
kemampuan menulisnya. Keinginan untuk menerbitkan karya-karya yang lain semakin
mengakar kuat dalam jiwa mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan diterbitkannya
antologi FLP itu sendiri.
“Antologi ini bertujuan tidak lain untuk mengasah
kreativitas anggota
FLP, sekaligus sebagai bukti hasil dari usaha mereka selama belajar menulis di lembaga
FLP ini,” ungkap salah saru pengurus FLP Divisi Penerbitan, Helmawati, ketika
diwawancarai.
“Hitung-hitung juga untuk dokumentasi
karya-karya para anggota FLP,” tambahnya seraya tersenyum.
Selain itu, semangat menulis ini juga
diharapkan bisa tertular kepada santri Pondok Pesantren Annuqayah yang lain,
khusunya santri PP Annuqayah Latee II yang tidak mendapatkan kesempatan
bergabung di FLP. Semangat terus untuk FLP! Mari melukis dunia dengan pena!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar