Guluk-Guluk—Perpustakaan Pondok Pesantren Annuqayah Latee melaksanakan salah satu
program kerjanya yang memang telah dicanangkan sejak awal tahun, yaitu Diklat
Kepustakaan. Awalnya,
acara tahunan ini hanya diperuntukkan bagi pustakawan Latee saja. Namun, setelah panitia
mengadakan rapat perdana dan mempertimbangkan banyak hal, disepakati bahwa
acara ini akan dibuka untuk semua santri Latee yang berminat.
“Kami sepakat bahwa peserta acara Diklat
Kepustakaan ini terbuka untuk santri Latee secara umum dengan kuota maksimal 30
orang. Selain itu, untuk pendaftarannya gratis,” usul Romaiki
Hafni, Koordinator DPO (Departemen Publikasi dan Organisasi) Pengurus PP Annuqayah Latee ketika rapat
berlangsung di bilik Perpustakaan Latee.
Acara diklat yang
ditempatkan di gedung Madrasah
Diniyah lantai dua bagian
selatan ini berlangsung selama 2 hari, yakni Kamis dan Jum’at yang lalu (21-22/2). Pembukaan Diklat
Kepustakaan ini dilaksanakan pada hari Kamis siang
(21/02). Acara pembukaan
dihadiri oleh Abd. Khaliq, S.Th.I, ketua pengurus PP Annuqayah Latee, dan peserta diklat
yang kurang lebih berjumlah 25 orang. Beberapa pengurus PPA Latee turut hadir juga
pada acara pembukaan itu.
Moh. Ainur Ridha Bayusuf , ketua panita Diklat Kepustakaan, menyatakan bahwa
materi Diklat Kepustakaan kali ini dibagi menjadi 2 sesi penyajian yang disusul dengan evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana peserta dapat menangkap materi dari para penyaji.
“Sesi pertama
akan membahas klasifikasi dan inventarisasi. Sedangkan sesi kedua akan
berbicara mengenai manajemen kepustakaan dan pembuatan AD/ART perpustakaan,” jelasnya.
“Selain itu, untuk peserta terbaik nantinya akan diberikan hadiah sebagai
apresiasi,” tambahnya.
Sesi pertama Diklat Kepustakaan dilaksanakan pada hari Kamis (21/02)
pukul 20.00 WIB. Materi sesi pertama yang dimoderatori oleh Zainal Arifin ini disampaikan
oleh Abd. Khaliq, S.Th.I, pengurus
Perpustakaan BPM (Biro Pengabdian Masyarakat) PP Annuqayah. Sesi ini terlihat
berlangsung dengan hangat. Peserta cukup aktif mengajukan pertanyaan.
Sedangkan sesi penyajian kedua yang dilaksanan
pada hari Jum’at pagi (22/02) pukul
08.30 WIB, diisi oleh Massuha el-Alief, mantan ketua Perpustakaan MA 1
Annuqayah yang saat ini menjabat sebagai staf TU di MA 1 Annuqayah. Dengan
tangkas sang pemateri menjelaskan dan memaparkan dengan cukup detail mengenai
manajemen kepustakaan yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai cara
membuat AD/ART kepustakaan. Sesi penyajian kedua ini juga tidak kalah menarik
dari penyajian yang pertama.
Namun, sesi evaluasi yang dijadwalkan setelah
shalat Jum’at gagal dilaksanakan karena tak ada peserta yang
hadir.
“Ya mau bagaimana lagi? Tak satu pun peserta
hadir. Siapa yang mau dievaluasi? Tapi tak apalah. Ini kan cuma evaluasi
materi. Mereka pasti bisa melakukannya sendiri,” ucap Bairullah, salah satu panitia Diklat kepustakaan.
Menurut laporan sebagian panitia, para peserta tidak hadir pada
sesi ketiga tersebut karena sebagian dikunjungi keluarganya. Di samping itu,
waktu siang hari yang kurang kondusif juga ditengarai menjadi salah satu
penyebabnya.
Acara Diklat Kepustakaan ini pun diparipurnai dengan acara
penutupan yang dilaksanakan pada Jum’at sore (22/2) di gedung Madrasah Diniyah lantai dua
bagian selatan. Pada acara penutupan ini, Khalid Nurrohman, santri rayon
al-Qurtuby, dinobatkan
sebagai peserta terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar