Jumat, Oktober 23, 2009

Lubangsa Kekurangan Air

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Kemarau yang berkepanjangan membuat seluruh santri PPA Lubangsa kesulitan mencari air baik untuk mandi, memasak bahkan untuk minun. Memang tidak seperti biasanya hal itu terjadi. Meski kemarau panjang, biasanya PPA Lubangsa tetap tidak kekurangan air seperti sekarang ini.

Waduk (tempat penampungan air) benar-benar kering. Kantin Sufi, kantin milik PPA Lubangsa yang bersebelahan dengan waduk yang berada di kawasan blok F, juga kekurangan air untuk minum. Bahkan penjaga kantin itu, Ilung, memasang tulisan “air habis” di depan jendela kantin itu.

“Air yang untuk diminum dan dimasak di sini mengambil jalur pipa yang sama dengan jalur yang ke jeding blok F dan dan waduk. Jika habis, di sini juga habis. Bahkan pagi sekali saya mengambil air minum di kawasan blok A yang di sana alirannya juga kecil,” ungkap ilung, penjaga kantin asal Lenteng, Sumenep.

Menurut pengakuan Ainurrasyidi, salah satu pengurus PSP (Pembangunan Sarana dan Prasarana), selain karena kemarau panjang, kekurangan air ini juga disebabkan adanya kerusakan pada alat pompa air yang ditempatkan di belakang asrama blok F/5 itu.

“Kami terlambat untuk mengontrol alat pompa air (diesel), sehingga waterpoom-nya rusak dan harus diganti dengan yang baru. Insya Allah besok sudah kembali normal,” ungkap mahasiswa semester III PAI STIKA itu Kamis kemarin.

Kekurangan air itu cukup mengganggu aktivitas kepesantrenan. Hal itu dirasakan oleh pengurus PK (Peribadatan dan Kepesantrenan). Santri telat datang ke masjid untuk salat berjama’ah atau mengikuti pengajian kitab turats karena disebabkan antri di kamar mandi menunggu giliran.

“Meski hal itu bukan kerja kami (menyediakan air), namun imbasnya juga terasa pada tugas kami. Walau itu bukan menjadi kendala yang serius, tapi cukup mengganggu juga,” ungkap Abd. Wasik, salah satu pengurus PK.

2 komentar:

Lelaki Tak Sempurna mengatakan...

duh kasian... pan fandrik nggak mandi ya?

Muhammad Qudsi mengatakan...

Pasti santri-santri ta'perna. Tapi besok kalau sudah alumni, pengalaman sulit air itu adalah bagian yang berkesan.