Minggu, Juni 19, 2011

Purek III Instika: Berpolitiklah secara Cantik!

Hairul Anam Al-Yumna, PPA Latee

Politik kemahasiswaan haruslah mengedepankan kesantunan dan kesopanan. Tidak saling sikut, sikat, dan membenarkan cara-cara tak suci. Jangan mencontoh tikus-tikus berdasi yang bermain kucing-kucingan, hanya menjunjung tinggi kekuasaan dengan melakukan penindasan. Berpolitiklah secara cantik!

Demikian pesan Pembantu Rektor (Purek) III Instika, H. Moh. Husnan A Nafi’ ketika sambutan dalam pembukaan Kongres X dan pemilu raya DPM-BEM Instika bertempat di Gedung Baru Instika, Jumat (17/6) siang.

Pada kesempatan itu, Purek III berharap agar dalam kongres yang ditindaklanjuti dengan pemilihan ketua BEM dan DPM Instika tersebut mampu menghadirkan praktik politik idealisme mahasiswa. “Hindarilah praktik politik yang membenarkan segala cara. Sebab, hal itu hanya akan menodai idealisme mahasiswa,” tegasnya.

Dari itulah dia berharap besar agar Kongres X dan pemilu raya DPM-BEM Instika menjadi awal baik belajar politik yang benar. “Acara ini amat penting, sehingga mesti diikuti secara serius!” tambahnya.

Politik kemahasiswaan, lanjut pengasuh PP Annuqayah Kusuma Bangsa itu, merupakan momentum emas untuk belajar membangun strategi pemenangan tanpa harus ‘menindas’ lawan politik.

“Darma baktikanlah segenap pemikiran kalian. Kalian adalah pemuda yang selalu identik dengan kesemangatan dan ketangkasan,” imbuhnya kepada para peserta Kongres X dan pemilu raya DPM-BEM Instika.

Selain itu, Purek III menyatakan kecewa kepada ketua BEM dan DPM yang tidak hadir dalam acara tersebut. Padahal, lanjutnya, mereka mesti hadir dalam acara penting yang digelar sekali dalam setahun itu.

Kekecewaan Purek III itu sangat kentara sekali. Saat ia akan berdoa guna menutup pembukaan kongres, dengan santainya ia berujar bahwa doa tersebut dilakukan guna memanggil ketua DPM dan BEM agar keluar dari ‘persembunyiannya’.

“Mudah-mudahan dengan doa ini, Ketua DPM dan BEM bisa hadir dalam kongres dan mempertanggungjawabkan jabatannya selama satu tahun,” tegasnya diiringi senyum.

Secara terpisah, menurut salah satu panitia yang tidak mau disebutkan namanya, ketidakhadiran ketua BEM dan DPM punya alasan tersendiri.

“Ketua BEM (Jufri Fauzi, red.) tadi pagi ada di sini. Tapi, tanpa sepengetahuan ketua panitia dia pulang. Ketika ditelusuri, dia beralasan menangani haflatul imtihan di rumahnya,” ujarnya.

Sedangkan Ketua DPM yang kini menyalonkan diri sebagai Ketua BEM, Taqiyuddin, tidak hadir karena tertidur di pondoknya.

“Saya kelelahan membuat Laporan Pertanggungjawaban yang akan dilaporkan nanti,” katanya jujur saat ditanyai oleh salah satu pengurus LPM Instika.

“Kalau itu alasannya, berarti mereka memang abai terhadap amanah kepengurusan organisasi intra kampus. Saya kemudian menyayangkan Taqiyuddin menyalonkan diri sebagai Ketua BEM 2011-2012. Sebab, jelas-jelas dia tidak mampu mengemban amanah sebagai Ketua DPM,” komentar salah satu peserta kongres dengan raut wajah kecewa.

Tidak ada komentar: