Selasa, Februari 24, 2009

Lubsel Putri Akhiri Ujian Diniyah

Qurratul Aini, PPA Lubangsa Selatan Putri

GULUK-GULUK—Tahun ini, untuk pertama kalinya PPA Lubangsa Selatan Putri mengadakan ujian Madrasah Diniyah, tepatnya di penghujung bulan Februari selama 3 hari. Senin (23/02) kemarin adalah hari terakhir. Madrasah Diniyah Lubangsa Selatan Putri yang didirikan pada 2 Dzul Qa’dah 1430 H./1 November 2008 M. ini tergolong cukup baik melihat pelaksanaan ujian yang tertib dan rapi. Hal itu tak terlepas dari peranan pengurus Madrasah Diniyah yang dengan penuh semangat mengurus semuanya. Pengurus Madrasah Diniyah Lubsel Putri berjumlah enam orang, tapi tiga di antaranya sekaligus masih berstatus sebagai siswa Diniyah.
Dari 6 kelas; I’dad, I dan II A dan B, dan III Awwaliyah, pelaksanaan ujiannya terbagi secara 3 tahap; pagi, siang, dan malam. Hal itu disebabkan sebagian siswa kelas tersebut adalah juga siswa MA 1 Annuqayah Putri yang bersekolah sore dan mengikuti Bimbingan Khusus di siang dan sore hari.
”Kami tidak ingin memberatkan siswa MA dengan adanya ujian ini,” tutur Kepala Madrasah Diniyah, Anna Zakiyah Hastriana. Dia juga menambahkan bahwa tujuan ujian ini adalah sebagai upaya peningkatan kualitas belajar santri dan tuntutan bersaing antarsiswa secara sportif dan kompetitif.
Tempat pelaksanaan ujian ini adalah Mushalla Lubsel Putri untuk pagi dan malam, dan meminjam 3 ruang di MA Putri untuk siang.
Ketika Nairatul Ahkamiyah, salah satu siswa II B Awwaliyah, ditanya mengenai materi ujian, dia menjelaskan kalau materi yang diujikan cukup sulit, khususnya materi Fiqih yang tidak sesuai dengan pokok pembahasannya. ”Wong materinya Fiqih tapi kok ditanya materi Nahwu. Jadi pusing mikirnya,” katanya.
Beda halnya dengan Ulfatun Hasanah, siswa kelas III Awwaliyah. Dia mengatakan, ”Biasa-biasa saja, yang penting belajar.” Memang, jika melihat keseharian santri Lubsel putri di masa-masa ujian, mereka rupanya lebih aktif belajar, dan tak jarang mereka bergadang.

Tidak ada komentar: