Umarul Faruq, alumnus PPA Latee
Depok – Rabu malam (16/4) kemarin
merupakan malam yang cukup bersejarah bagi Annuqayah. Setelah meraih sukses
sebagai juara umum pada Festival Timur Tengah ketiga tahun 2012 lalu, pada
malam itu Annuqayah kembali dinobatkan sebagai juara umum Festival Timur Tengah
kelima tahun 2014.
Ini merupakan kali kedua Annuqayah
menjadi juara umum sejak momen FTT mulai diadakan pada tahun 2010. Jika pada
tahun 2012 Annuqayah meraih juara 1 dan 3 lomba Pidato dan juara 2 lomba Debat
Bahasa Arab, maka pada tahun ini Annuqayah meraih juara 1 pada tiga lomba
sekaligus, yaitu: lomba baca puisi, bercerita, dan pidato bahasa Arab.
“Tiga juara 1 sekaligus, sangat tidak
mungkin tidak juara umum. Sebab, lomba untuk kategori siswa memang hanya tiga
cabang itu saja,” ucap Ibnu Hajar selaku ketua rombongan kontingen Instika dan
PP Annuqayah pada acara tersebut.
“Sebenarnya, kami awalnya tidak terlalu
serius untuk ikutan acara ini. Eh, ternyata ada kesempatan lewat Markaz, ya
udah, kami berangkat” kata Mahasin Fannani, juara 1 lomba Pidato Bahasa Arab.
Moh. Amirullah, juara 1 lomba Baca Puisi
membenarkan perkataan Mahasin Fannani tersebut. Sebenarnya dia juga tidak
menyangka akan dipilih oleh Markaz untuk mewakili Annuqayah mengikuti acara
ini. Namun walau begitu tidak berarti mereka berangkat tanpa persiapan. Sebab,
sejak jauh hari sebelum acara FTT dilaksanakan, sebenarnya mereka sudah punya
keinginan untuk ikut. Hanya saja, kesempatan untuk itu bukan sesuatu yang
pasti.
Markaz Bahasa Arab Annuqayah tidak
sembarangan dalam memilih santri untuk diikutkan pada acara FTT. Markaz
melakukan seleksi terlebih dahulu untuk menyaring siapa saja yang layak untuk
mewakili Annuqayah nantinya. Belum lagi, peserta yang boleh diutus oleh satu
kampus atau pondok pesantren jumlahnya dibatasi oleh panitia FTT. Beruntunglah
Markaz Bahasa Arab PP Annuqayah memilih mereka untuk mewakili Annuqayah dalam
momen tahunan ini.
Beda halnya dengan Fathur Rahim, Juara 1
Lomba Bercerita yang akrab dipanggil Ragem ini mengaku memang punya tekad kuat
untuk membalas kekalahannya pada FTT tahun 2013. Pada tahun itu, dia juga
mengikuti lomba yang sama, tapi tidak mendapatkan apa-apa, bahkan walau hanya
sekedar juara harapan.
Berangkat dari kekecewaannya itulah pada
tahun ini dia mempersiapkan diri dengan matang untuk membawa pulang gelar juara
yang pernah diincarnya tahun lalu. Pada akhirnya gelar juara itu pun berhasil
diraihnya dengan gemilang.
Namun tidak semua peserta yang diutus
Markaz Bahasa Arab PP Annuqayah berjaya di FTT 2014. Satu peserta lomba Baca
Puisi, A. Warits Hidayat harus rela pulang dengan tangan kosong karena nasib
sedang tidak berpihak padanya. Dialah satu-satunya dari empat utusan Annuqayah
yang tidak menjadi juara.
“Namun itu bukan masalah. Ini merupakan
pengalaman pertama dia ikutan lomba bahasa Arab setingkat ini (nasional, red),
jadi wajarlah jika tidak langsung juara,” kata Ahmad Basili selaku official
kontingen Markaz Annuqayah di acara FTT 2014.
Namun bagaimanapun juga, Ahmad Basili
merasa bangga dan senang sekali Annuqayah bisa menjadi juara umum pada acara
bergengsi ini. Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa Annuqayah memiliki potensi
yang sangat besar. Secara pribadi dia baru pertama kali menjadi official
kontingen Markaz Bahasa Arab PP Annuqayah di acara FTT, namun dia langsung
berhasil membawa anak buahnya menjadi para juara.
“Apa pun itu, saya tidak bisa menafikan
bantuan dari para pembimbing mereka yang telah melatih mereka sehingga bisa
tampil maksimal dan menjadi juara, utamanya Ustadz Umarul Faruq dan Ibnu Hajar.
Dari merekalah para peserta mendapatkan stimulasi dan kepercayaan diri
sehinggal potensi yang mereka miliki berhasil mereka keluarkan dengan baik,” kata
Ahmad Basili lagi.
1 komentar:
Assalamu'alaikum...
luar biasa prestasi santri annuqoyah..
Posting Komentar