Jumat, April 27, 2012

Persiapan Sebulan, BEM Rintis FCB IV Nasional


Fandrik HS Putra, Instik Annuqayah

Guluk-GulukTahun ini, Badan Eksekutif  Mahasiswa (BEM) Instika dipastikan akan kembali menggelar acara Festival Cinta Buku (FCB) IV berskala nasional. Acara yang mengusung tema Membangun Peradaban Bersama Buku” itu akan berlangsung selama seminggu, terhitung sejak tanggal 20-26 Mei 2012 di Aula as-Syarqawi.

Acara tersebut akan dimeriahkan dengan beberapa lomba: cerpen dan esai tingkat mahasiswa se-Indonesia, menulis resensi tingkat umum se-Madura, debat tingkat SLTA se-Madura, dan baca puisi tingkat umum se-Madura. Selain itu, ada acara bedah buku, pentas seni, bazar buku murah, bedah film, serta seminar regional bertema “Nasionalisasi Aset Bangsa: Membendung Industrialisasi Migas di Madura” yang akan menjadi pembuka acara.

Buku-buku yang akan dibedah ada empat: Pembaruan Hukum Islam karya Dr. K.H. Maltuf Siroj, M.Ag., Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi, buah pikir Huub De Jonge, kumpulan cerpen Para Nabi dalam Botol Anggur buah tangan Ach. Dhofir Zuhry, dan antologi puisi Labuk Dhellika buah imaji Yan Zafin Aundjand.

FCB yang selalu dilaksanakan dalam empat tahun terakhir ini merupakan yang pertama kali dinamakan FCB Nasional. Tahun pertama FCB hanya diikuti oleh peserta berskala lokal, yakni se-Sumenep, sedangkan tahun kedua dan ketiga diikuti oleh peserta se-Madura.

“Kami merintis FCB Nasional agar Instika juga tambah dikenal di Nusantara. Selain itu, rintisan FCB ini untuk memberikan kesan bahwa Keluarga Besar Mahasiswa (BEM, DPM dan LPM) tidak hanya bisa berpartisipasi di acara luar kampus baik itu berupa undangan kegiatan kemahasiswaan atau berpartisipasi dalam bentuk lomba,” ungkap Ubaidullah Muayyad, ketua panitia.

Ubaid, panggilannya, mengaku bahwa FCB IV Nasional dipersiapkan hanya sebulan. Kali pertama rapat pembentukan panitia dilakukan pada awal bulan April. Kemudian, rampungnya struktur panitia, pembuatan Term of Reference (TOR), dan pengajuan proposal persetujuan kegiatan ke kampus dilakukan pertengahan April.

Karena persiapan yang begitu sempit, ia berani mempamitkan beberapa panitia yang dirasa memiliki peran penting untuk non-aktif dari pesantren sejak tanggal 20 April-27 Mei 2012. Mereka adalah Akmaluddin, ketua Sterring Committee (SC), Ubaidullauh Muayyad (ketua panitia), Taufikurrahman (sekretaris), Muslimu (bendahara), dan Fandrik Ahmad (koord. SC tim lomba). Kesemua orang tersebut adalah santri PPA Lubangsa.

“Tanpa mengeyampingkan peran panitia yang lain, mereka benar-benar sangat dibutuhkan. Dan, alhamdulillah, dengan demikian kami lebih fokus mempersiapkan acara,” paparnya saat di kantor BEM (25/04).

Akmaluddin mengatakan, sampai saat ini (26/04) panitia masih terus melengkapi segala hal teknis, seperti penyaji bedah buku, pengumuman dan undangan partisipasi lomba, para juri lomba, undangan pementasan, proposal dana, dan lain-lain.

Pengumuman dan undangan partisipasi lomba sudah disebar ke beberapa lembaga pendidikan di Madura. Sedangkan di luar Madura, informasi lombanya menggunakan jejaring sosial facebook.

Ia mengungkapkan, dari keempat buku yang akan dibedah, yang masih belum clear adalah buku karya Huub de Jonge.

“Bila si penulis (Huub De Jonge) tidak bisa hadir, kami sudah memiliki solusi pembedah lain yang juga banyak tahu tentang Madura. Bahkan, ia juga telah melahirkan buku tentang Madura,” ungkapnya yang kurang berkenan mengatakan nama penyaji itu karena masih dalam proses komunikasi.

Sedangkan untuk bazar buku, yang akan berpartisipasi dimungkinkan sudah lebih dari sepuluh penerbit atau toko buku.

“Sekarang kami lebih fokus pada pengadaan dana acara. Sebab, dana yang dibutuhkan tidak sedikit, yakni empat puluh juta lebih. Pihak kampus angkat tangan dan hanya akan membantu menyumbangkan dana semampunya,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, wajar dana FCB untuk tahun ini besar mengingat besaran hadiah lomba untuk saat ini diumumkan, tidak seperti FCB tahun-tahun sebelumnya yang besaran hadiahnya disembunyikan. 

“Kami tidak ingin para juara nanti merasa kecewa karena hadiah lomba tidak sesuai yang diharapkan. Selain itu, rintisan FCB Nasional tahun ini untuk mengembalikan citra FCB yang pada tahun sebelumnya sedikit tercoreng karena ketidakjelasan hadiah lomba serta persiapan panitia yang kurang matang,” paparnya.

Tidak ada komentar: