Senin, April 30, 2012

Markaz Bahasa Arab Bata-Bata Kunjungi Annuqayah


Umarul Faruq, PPA Latee

Guluk-Guluk—Kamis (26/4), sebanyak 60 orang santri Markaz Tarqiyatil Lughah Al-Arabiyah PP Mambaul Ulum Bata-Bata mengadakan ziyarah wuddiyah (kunjungan persahabatan) ke Markazul Lughah al-Arabiyah PP Annuqayah. Rombongan ini tiba di lingkungan PP Annuqayah sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka mengendarai bus bertuliskan “Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata”.

Menjelang maghrib, seluruh rombongan sudah berkumpul di kantor Markazul Lughah al-Arabiyah PP Annuqayah dan bersiap-siap untuk shalat jama’ah maghrib di Mushalla PP Annuqayah daerah Latee. Rencananya setelah shalat jama’ah maghrib akan diisi dengan kata sambutan dan tausiah dari salah satu pengasuh PP Annuqayah, KH Ahmad Basyir AS. Namun karena beliau berhalangan, beliau hanya sempat menyampaikan ahlan wasahlan untuk rombongan dari Bata-Bata ini.

“Setelah ini semua santri Latee wajib hadir ke Masjid Jamik Annuqayah untuk istighatsah,” kata K Basyir seusai shalat jama’ah maghrib. “Dan untuk tamu yang datang dari Bata-Bata, saya mohon maaf karena tidak bisa menyampaikan apa-apa selain ahlan wasahlan di Pondok Pesantren Annuqayah. Soalnya malam ini banyak acara yang tumpang tindih. Sekarang ada istighatsah bersama. Setelah isya’ nanti semua keluarga Annuqayah akan ke Pakamban untuk peringatan 40 hari wafatnya K. Fauzi. Saya juga diundang untuk menghadiri acara Lailatul Qira’ah di barat sana (halaman Masjid Jamik, red). Jadi sekali mohon maaf kalau sambutannya kurang berkenan,” lanjut beliau.

Akhirnya yang menyambut mereka hanya pengurus Markaz saja. Itu pun tidak semua.

“Acara yang tumpang tindih membuat kami kebingungan harus bagaimana,” keluh Ibnu Hajar, Direktur Markaz Annuqayah. “Siangnya Pawai al-Quran, habis maghrib istighatsah, habis isya’ malam puncak Lailatul Qira’ah, ditambah lagi besok siang ada acara penyambutan, dan semua melibatkan santri Annuqayah yang terdiri dari banyak daerah,” tambahnya.

“Untungnya, perizinan menempati Mushalla Latee untuk shalat jama’ah maghrib tidak terlalu ribet,” kata Umarul Faruq, Direktur Darul Lughah Latee.

Namun walaupun penuh kendala, acara ziyarah wuddiyah tetap berjalan lancar. Semua rombongan kembali lagi ke kantor Markaz setelah shalat maghrib untuk acara ramah tamah dan sharing program dengan pengurus Markaz Annuqayah. Acara sharing ini berlangsung tanpa ada partisipasi dari santri Annuqayah, sebab mereka mengikuti acara istighatsah di Masjid Jamik Annuqayah. Baru menjelang isya’, setelah acara istighatsah selesai, mereka datang dan bergabung dalam acara sharing ini.

Setelah isya’ semua santri anggota Markaz Bahasa Arab dari setiap daerah di Annuqayah diundang hadir ke Aula asy-Syarqawi untuk sama-sama menjamu rombongan ziyarah wuddiyah dari Markaz bahasa Arab PP Mambaul Ulum Bata-Bata. Acara dikemas dengan berbagai macam pertunjukan dari kedua belah pihak: Annuqayah dan Mambaul Ulum. Ada pidato, baca puisi, drama, humor, dan nyanyi.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai macam penampilan. Dimulai dari muhadatsah antara santri Annuqayah dan santri Mambaul Ulum, lalu penampilan pidato sang juara Jawa Timur, Ach. Fauzi, kemudian drama komedi bertema “mamlakah” dengan sutradara Ali Makki. Setelah itu musikalisasi puisi gaya timur tengah dari tim Fazabinal Alim yang bernuansa Jalaluddin Rumi, dan penampilan-penampilan terbaik lainnya baik dari santri Annuqayah maupun Mambaul Ulum. Mereka terlihat berusaha semaksimal mungkin menunjukkan kemampuan masing-masing lewat panampilan yang mereka bawakan.

Namun, satu suguhan menarik dari PP Annuqayah yang notabene masih baru di dunia pesantren adalah penampilan boyband Darul Lughah yang bernama Rijal Delfish. Penampilan ini menjadi penampilan pamungkas sebelum acara ditutup. Satu lagu berjudul Ta’allamu al-‘Arabiyyah (belajarlah bahasa Arab) yang dibawakan oleh tiga vokalisnya, Noris Z Tenk, Afa Rifzi, dan Zawaya Alby Halim membuat penonton histeris dan bertepuk tangan riuh. Boyband tak resmi beranggotakan tujuh orang ini tampil dengan performa yang enerjik, menari begitu kompak dan indah. Tidak seorang penonton pun yang mengalihkan pandangan mereka dari penampilan Rijal Delfish walau hanya sesaat.

Ibnu Hajar selaku direktur Markaz mempunyai kesan tersendiri dari acara ini. “Saya sangat bangga selaku direktur Markazul Lughah al-‘Arabiyah Pondok Pesantren Annuqayah periode saat ini, sebab perkembangan bahasa Arab di Annuqayah begitu menakjubkan. Tak heran jika Annuqayah mulai menarik perhatian berbagai pondok pesantren di Madura untuk berkunjung ke Annuqayah,” katanya dengan senyum mengembang.

Acara berakhir dengan pemberian kenang-kenangan dari direktur Markaz Bahasa Arab Annuqayah kepada ketua Markaz Bahasa Arab Mambaul Ulum. Tepat pukul 23.45 WIB, rombongan dari Mambaul Ulum pulang ke Bata-Bata.

Tidak ada komentar: