Sumarwi, PPA Nirmala
Atas instruksi Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala, K.H. Moh. Afif Hasan, Rabu pagi (04/11) sekitar pukul 05.23 WIB puluhan santri Nirmala berbondong-bondong menuju tempat pembuangan sampah di Baddhungan, arah timur laut komplek Nirmala, untuk memadamkan api yang membakar sampah sejak 3 hari sebelumnya. Ketua pengurus Nirmala, Ali Makki, dan pengurus seksi keamanan, Mahmudi, tampak juga ikut menemani para santri. Para santri Nirmala membawa peralatan seadanya, seperti ember, timba, gayung, dan bahkan gelas untuk minum.
Untuk memadamkan api, santri mengambil air di kamar mandi pondok putri. Lokasi baddhungan agak jauh dari pondok Nirmala putra, sehingga kalau mengambil air ke putra terlalu lama untuk bisa sampai lagi ke lokasi. Selain itu, sebagian santri juga mencoba meminta ke Pondok Al-Qayyumi.
Setelah beberapa kali disirami, asap yang mengepul sedikit demi sedikit berkurang walaupun api tidak dapat dipadamkan seluruhnya karena api sudah mengakar ke dalam sehingga agak sulit dipadamkan.
Asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah ini sangat mengganggu warga sekitar dan sejumlah pengendara yang lewat di sekitar tempat pembuangan sampah di Baddhungan, seperti diakui oleh Habib, salah seorang mahasiswa STIK Annuqayah asal Bragung.
”Kalau lewat di situ harus hati-hati karena asapnya bau sekali dan menghambat jarak pandang pengendara,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Khalilah, 30, salah seorang warga dekat baddhungan. Dia merasa sangat terganggu dengan asap sampah tersebut karena asapnya sangat bau sekali. Tidak diketahui secara pasti siapa yang membakar sampah tersebut. Menurut dia ada salah seorang santri yang membakar sampah tersebut sekitar 3 hari yang lalu.
”Kalau sampean para santri merasa terganggu dengan bau asap ini, kami lebih terganggu lagi,” kata Khalilah dengan nada kesal.
”Sejak lama saya sudah bilang kepada para santri ketika membuang sampah agar tidak membakarnya,” ujarnya dengan nada sewot.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar