Minggu, November 07, 2010

Perpustakaan Latee Kian Mengenaskan


Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Hujan yang mengguyur bumi Annuqayah Jumat siang kemarin (5/11) membawa petaka bagi perpustakaan PPA Latee. Sebanyak 23 kliping koran, 16 majalah, dan 9 buku basah. Genting perpustakaan yang bocor menjadi penyebab dari kejadian itu.

“Telah lama genting perpustakaan ini bocor dan tidak diganti,” ujar Sekretaris perpustakaan Latee, M Syaiful Bahri.

Syaiful menegaskan bahwa tidak digantinya genting yang bocor tersebut bukan dikarenakan para pustakawan lalai. Melainkan, kondisilah yang tidak memungkinkan.

”Kayu-kayu yang menjadi penyangga genting sudah lapuk. Kalau kami naiki untuk mengganti genting, tamatlah riwayat kami, haha...” tambahnya terbahak-bahak.

Dari tahun ke tahun, tiap kali musim penghujan, perpustakaan tersebut selalu saja dimasuki air hujan. Tidak hanya lewat genting. Beberapa bulan yang lalu perpustakaan Latee kebanjiran. Air masuk ke dalam perpustakaan lewat gedung belakang.

”Mungkin karena sudah tua, sehingga pondasi bangunan perpustakaan ini ditembus air. Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena para pustakawan mengatasinya dengan membuat parit di belakang perpustakaan,” ungkap ketua perpustakaan, M Mahrus Busthami.

”Kami hanya kasihan kepada para santri yang semangat bacanya menggebu. Sering karena persoalan genting bocor mereka jadi sungkan ke perpustakaan. Ya, siapa yang senang baca di tempat yang basah,” kata santri kelas 3 MA Tahfidh itu.

Selain masalah genting bocor, M Mahrus Busthami juga menyinggung persoalan perhatian pengurus pesantren yang sangat minim.

”Salah satu buktinya, sudah dua tahun lebih anggaran pembelian buku tidak cair. Padahal buku-buku di sini tidak sedikit yang sudah lapuk dan tidak menyenangkan untuk dibaca,” sesalnya.


Secara terpisah, Ustadz M Athwi Busthami, ketua pengurus PPA Latee, menanggapi kondisi perpustakaan Latee dengan wajah agak muram.

”Sebenarnya bukan kami tidak memikirkan bagaimana kondisi yang menimpa perpustakaan Latee. Gedung yang selama ini ditempati oleh perpustakaan kami akui kurang layak pakai. Tapi keadaan menuntut hal itu. Latee masih belum mempunyai gedung yang mencukupi,” katanya.

Selain itu, Ustadz Athwi menyatakan bahwa tidak cairnya uang yang dianggarkan guna pembelian buku perpustakaan disebabkan adanya kendala pembangunan.

”Uang pesantren terkuras untuk biaya pembangunan. Tahun ini saja Latee melaksanakan pembangunan Gedung Diniyah Lantai II. Jujur, kami belum siap memenuhi permohonan uang pencairan buku dari adik-adik pustakawan,” pungkasnya.

1 komentar:

Taufiq MS mengatakan...

Astaghfirullah kog sampe gtu ya.....