M Faiz Arifanto, PPA Lubangsa
GULUK-GULUK—Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putra mengadakan acara Dialog Seni sekaligus Pentas Seni di Annuqayah pada Kamis (18/12) yang lalu. Acara ini diselenggarakan oleh OSIS MA 1 Annuqayah Putra Divisi IV (bidang kesenian), mulai Kamis siang hingga malam Jum’at. Kamis siangnya diisi acara dialog dengan nara sumber K. A. Maimun Syamsuddin, M.Ag., dengan tema Seni dan Pesantren. Dialog ini dibuka oleh Waka Bidang Kesiswaan MA 1 Annuqayah Putra, Moh. Kholili KN.
Kegiatan dialog ini dihadiri oleh siswa MA 1 Annuqayah Putra dengan jumlah peserta kurang lebih 30 siswa. Acara dialog dimulai pada pukul 13.00 WIB hingga 15.30 WIB.
Sedangkan acara pentas seni dilaksanakan pada malam harinya, dengan pembawa acara Fadlurrahman. “Pementasan kali ini dimeriahkan oleh beberapa komunitas seni di Annuqayah. Di antaranya Sanggar Kotemang (MA 1 Annuqayah Putra), Sanggar Padi, Hadrah Nurus Sobirin, dan musik tradisional,” tutur Moh. Munir selaku Ketua OSIS MA 1 Annuqayah Putra.
Pementasan ditempatkan di halaman Madrasah Tsanwiyah 1 Annuqayah Putra dengan penonton kurang lebih 250 santri dari berbagai daerah yang ada di Annuqayah. Sesi pementasan yang paling menarik perhatian penonton adalah dari Sanggar Kotemang.
Sebelum pementasan dimulai, para panitia direpotkan dengan cuaca yang tidak mendukung. Pada waktu maghrib, angin kencang mengobrak-abrik panggung. Ditambah lagi cuaca mendung. Moh. Kholili KN, pembina OSIS MA 1 Annuqayah Putra, tidak bisa menghadiri pementasan tersebut, karena hujan lebat turun di rumahnya di Karang Sokon.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
kalau mau bicara sastra, 'rekom' saya untuk referensi untuk lingkup kita hanya ada 3 orang: ra Faizi, Ke tapa alias mustafa dan ke miming.
Menurut Panitia, sebenarnya memang K Faizi yang diundang, tapi kemudian tak bisa. Setelah itu Panitia ke K Zamiel, juga tidak bisa (karena memang sangat mendadak). Saya juga tidak bisa karena sudah ada jadwal kegiatan yang lain.
Panitia satu kegiatan di Annuqayah memang suka dadakan. Kemarin pagi ada utusan BEM STIKA Putri ke saya mau pinjam film untuk pemutaran film setelah Jum'at. Judul filmnya dipasrahkan ke saya. Saya menangkap kesan kok Panitia tak siap sama sekali. Seperti ga serius. Sebagai terapi kejut, saya ga beri. Saya juga trauma. Bukan sekali ini anak mahasiswa STIKA pinjam film dadakan. Yang terakhir, sudah pinjam dadakan, kembalinya ke saya berbulan-bulan. Andai rental, denda telatnya sudah beribu-ribu.. :-)
Posting Komentar