Umarul Faruq, PPA Latee
Guluk-Guluk—Kamis (26/4), sebanyak 60 orang santri Markaz Tarqiyatil
Lughah Al-Arabiyah PP Mambaul Ulum Bata-Bata mengadakan ziyarah wuddiyah
(kunjungan persahabatan) ke Markazul Lughah al-Arabiyah PP Annuqayah. Rombongan
ini tiba di lingkungan PP Annuqayah sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka mengendarai
bus bertuliskan “Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata”.
Menjelang maghrib, seluruh rombongan sudah berkumpul di kantor
Markazul Lughah al-Arabiyah PP Annuqayah dan bersiap-siap untuk shalat jama’ah
maghrib di Mushalla PP Annuqayah daerah Latee. Rencananya setelah shalat
jama’ah maghrib akan diisi dengan kata sambutan dan tausiah dari salah satu
pengasuh PP Annuqayah, KH Ahmad Basyir AS. Namun karena beliau berhalangan,
beliau hanya sempat menyampaikan ahlan wasahlan untuk rombongan dari Bata-Bata
ini.
“Setelah ini semua santri Latee wajib hadir ke Masjid Jamik
Annuqayah untuk istighatsah,” kata K Basyir seusai shalat jama’ah maghrib. “Dan
untuk tamu yang datang dari Bata-Bata, saya mohon maaf karena tidak bisa
menyampaikan apa-apa selain ahlan wasahlan di Pondok Pesantren Annuqayah.
Soalnya malam ini banyak acara yang tumpang tindih. Sekarang ada istighatsah
bersama. Setelah isya’ nanti semua keluarga Annuqayah akan ke Pakamban untuk
peringatan 40 hari wafatnya K. Fauzi. Saya juga diundang untuk menghadiri acara
Lailatul Qira’ah di barat sana (halaman Masjid Jamik, red). Jadi sekali
mohon maaf kalau sambutannya kurang berkenan,” lanjut beliau.
Akhirnya yang menyambut mereka hanya pengurus Markaz saja. Itu pun
tidak semua.
“Acara yang tumpang tindih membuat kami kebingungan harus bagaimana,”
keluh Ibnu Hajar, Direktur Markaz Annuqayah. “Siangnya Pawai al-Quran, habis
maghrib istighatsah, habis isya’ malam puncak Lailatul Qira’ah, ditambah lagi
besok siang ada acara penyambutan, dan semua melibatkan santri Annuqayah yang
terdiri dari banyak daerah,” tambahnya.
“Untungnya, perizinan menempati Mushalla Latee untuk shalat jama’ah
maghrib tidak terlalu ribet,” kata Umarul Faruq, Direktur Darul Lughah Latee.
Namun walaupun penuh kendala, acara ziyarah wuddiyah tetap
berjalan lancar. Semua rombongan kembali lagi ke kantor Markaz setelah shalat
maghrib untuk acara ramah tamah dan sharing program dengan pengurus
Markaz Annuqayah. Acara sharing ini berlangsung tanpa ada partisipasi
dari santri Annuqayah, sebab mereka mengikuti acara istighatsah di Masjid Jamik
Annuqayah. Baru menjelang isya’, setelah acara istighatsah selesai, mereka
datang dan bergabung dalam acara sharing ini.
Setelah isya’ semua santri anggota Markaz Bahasa Arab dari setiap
daerah di Annuqayah diundang hadir ke Aula asy-Syarqawi untuk sama-sama menjamu
rombongan ziyarah wuddiyah dari Markaz bahasa Arab PP Mambaul Ulum
Bata-Bata. Acara dikemas dengan berbagai macam pertunjukan dari kedua belah
pihak: Annuqayah dan Mambaul Ulum. Ada pidato, baca puisi, drama, humor, dan
nyanyi.
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai macam penampilan. Dimulai
dari muhadatsah antara santri Annuqayah dan santri Mambaul Ulum, lalu
penampilan pidato sang juara Jawa Timur, Ach. Fauzi, kemudian drama komedi
bertema “mamlakah” dengan sutradara Ali Makki. Setelah itu musikalisasi puisi
gaya timur tengah dari tim Fazabinal Alim yang bernuansa Jalaluddin Rumi, dan
penampilan-penampilan terbaik lainnya baik dari santri Annuqayah maupun Mambaul
Ulum. Mereka terlihat berusaha semaksimal mungkin menunjukkan kemampuan
masing-masing lewat panampilan yang mereka bawakan.
Namun, satu suguhan menarik dari PP Annuqayah yang notabene masih
baru di dunia pesantren adalah penampilan boyband Darul Lughah yang
bernama Rijal Delfish. Penampilan ini menjadi penampilan pamungkas sebelum
acara ditutup. Satu lagu berjudul Ta’allamu al-‘Arabiyyah (belajarlah
bahasa Arab) yang dibawakan oleh tiga vokalisnya, Noris Z Tenk, Afa Rifzi, dan
Zawaya Alby Halim membuat penonton histeris dan bertepuk tangan riuh. Boyband
tak resmi beranggotakan tujuh orang ini tampil dengan performa yang enerjik,
menari begitu kompak dan indah. Tidak seorang penonton pun yang mengalihkan
pandangan mereka dari penampilan Rijal Delfish walau hanya sesaat.
Ibnu Hajar selaku direktur Markaz mempunyai kesan tersendiri dari
acara ini. “Saya sangat bangga selaku direktur Markazul Lughah al-‘Arabiyah
Pondok Pesantren Annuqayah periode saat ini, sebab perkembangan bahasa Arab di
Annuqayah begitu menakjubkan. Tak heran jika Annuqayah mulai menarik perhatian
berbagai pondok pesantren di Madura untuk berkunjung ke Annuqayah,” katanya
dengan senyum mengembang.
Acara berakhir dengan pemberian kenang-kenangan dari direktur
Markaz Bahasa Arab Annuqayah kepada ketua Markaz Bahasa Arab Mambaul Ulum.
Tepat pukul 23.45 WIB, rombongan dari Mambaul Ulum pulang ke Bata-Bata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar