Anam Al-Yumna, Alumnus PPA Latee
Guluk-Guluk—Malam
puncak Lailatul Qiraah yang digelar Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
Pondok Pesantren Annuqayah berlangsung meriah, Kamis (26/4) malam bertempat di
halaman masjid jamik Annuqayah. Sulit dihitung jumlah santri
yang hadir saat itu. Pastinya, halaman masjid jamik Annuqayah hingga jalan
raya di depannya nyaris sesak oleh santri.
Kemeriahan acara kali
pertama itu tidak hanya didukung oleh kemasan panggung yang bernilai seni
tinggi, tetapi juga keasyikan hadrah Nurul Fata PPA Lubangsa yang tampil penuh penghayatan.
Kehadiran beberapa ketua pengurus pesantren
daerah di Annuqayah, dewan juri, dan alumni Annuqayah yang pegiat al-Qur’an
menambah semarak suasana.
Sesudah Isya’, acara langsung dimulai. Seusai
penampilan memukau hadrah Nurul Fata, pemandu acara dari salah satu pengurus
LPTQ Annuqayah yang tak mengenalkan dirinya mampu menarik perhatian hadirin.
Laporan ketua panitia dan sambutan-sambutan berlalu.
Para juara lomba tidak hanya menerima hadiah penghargaan dari Annuqayah, tetapi
juga tampil kembali berdasar pada jenis lomba yang mereka menangi.
Secara acak, para pemenang lomba dan alumni
pegiat al-Qur’an tampil memukau. Ada yang membawakan tilawatil qur’an,
tahfidhil qur’an, tartilul qur’an, dan seterusnya. Ragam lantunan ayat-ayat
suci al-Qur’an mampu memecah malam yang sunyi.
Tidak hanya itu. Qira’ah Sab’ah juga
ditampilkan. Para pengurus LTTQ Annuqayah mendedahkan kepiawaiannya, mampu
menyedot semua perhatian hadirin.
Cita-cita yang tertunda
Menurut Ustaz Harun,
panggilan akrab Harun Adiyanto, LPTQ Annuqayah memang membangun niat kuat untuk
mengagungkan al-Qur’an dengan melestarikan kegiatan-kegiatan yang bernapas
al-Qur’an.
“Awal mondok pada 1999 lalu, saya sudah
merasakan hal itu. Apalagi ketika saya kenal dengan beberapa santri senior yang
sangat cinta terhadap al-Qur’an,” kenang Ustaz Harun. “Namanya Syamsul Hadi,
Maimun Marzuki, Hilman Ma’mun, dan masih banyak lagi.”
Kala itu, lanjut Ustaz Harun, para santri
senior tersebut mendambakan di Annuqayah ada lembaga yang menampung seluruh
komunitas al-Qur’an yang masih belum bersatu. Belum terwadahi dalam satu lembaga
yang menampung kegiatan kesenian
al-Qur’an.
“Itu cita-cita beliau. Ketika itu, komunitas
al-Qur’an di Annuqayah cukup banyak dan berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
“Ada komunitas tilawatil qur’an, tartilul qur’an, khattil qur’an, dan
seterusnya.”
“Seiring waktu berjalan, cita-cita itu terwujud pada 2011.
Teman-teman (santri Annuqayah, red.) punya semangat melanjutkan
cita-cita tersebut,” tegasnya.
“Kami akan selalu membina
dan menyemarakkan kegiatan al-Qur’an di Annuqayah dengan berbekalkan semangat
mengabdi,” ujar Ustaz Harun yang beberapa minggu yang lalu didaulat sebagai
juara MTQ se-Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar