Moh. Ainur Ridha, MA Tahfidh
Annuqayah
Jika ada
pertemuan, maka pasti ada perpisahan. Itulah sunnatullah atau yang biasa
disebut dengan hukum Tuhan. Setelah pada tahun 2011 yang lalu bertemu, seluruh
siswa kelas akhir (Siska) ’14 MA Tahfidh Annuqayah pada hari Rabu (11/06) pagi
mengadakan acara syukuran sekaligus
perpisahan. Acara yang dikemas dengan sangat sederhana itu dihadiri oleh Kepala
MA Tahfidh Annuqayah, Drs. K.H. M.
Syafi’ie Anshari, dewan guru, dan seluruh karyawan MA Tahfidh Annuqayah.
Acara
perpisahan tersebut terlaksana secara dadakan. Ach. Ainun Najib, sekretaris
panitia acara itu, mengatakan bahwa acara perpisahan itu sebenarnya tidak dipersiapkan dengan matang.
“Ide untuk
mengadakan acara itu baru muncul ketika teman-teman sudah sibuk-sibuk mengurus
kuliah. Maka, kami pun mempersiapkan acara ini hanya dalam waktu lima hari,”
ungkapnya.
Ide itu pun muncul
bukan dari siswa kelas akhir sendiri, tetapi atas inisiatif dan permintaan dari
beberapa alumni dan karyawan MA Tahfidh. “Saat saya sedang ada di Jogja, saya
mendapat pesan dari salah satu karyawan MA Tahfidh. Pesan itu mengingatkan agar
Siska ‘14 MA Tahfidh mengadakan acara perpisahan seperti pada tahun yang lalu,”
tutur Taufiqurrahman, ketua panitia acara tersebut.
Pesan yang
disampaikan oleh salah satu karyawan MA Tahfidh itu direspons positif oleh
Taufiqurrahman. Taufiq yang pada saat itu masih mengikuti tes seleksi di UGM,
langsung mengontak teman-temannya yang ada di pondok agar membuat perencanaan
waktu pelaksanaan. Setelah dimusyawarahkan dengan beberapa siswa kelas akhir
dan juga dengan pihak sekolah, maka acara perpisahan itu disepakati akan
dilaksanakan pada hari Rabu, lima hari setelah perencanaan.
Meskipun
terkesan terburu-buru dan tidak memiliki persiapan yang matang, acara tersebut
mendapatkan antusiasme yang besar dari seluruh siswa kelas akhir dan juga para
guru. Dari 60 siswa kelas akhir, yang tidak hadir hanya tiga orang. Tiga orang
itu tidak hadir karena mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi. Sementara
para guru, dari jumlah keseluruhan 27 orang, yang berhalangan hadir sebanyak 7
orang.
Acara yang
dikemas dengan acara seremonial itu dimulai pukul 08.00 WIB. dengan pembacaan
surat al-Fatihah. Kemudian ada sambutan dari perwakilan siswa kelas akhir,
setelah sebelumnya melewati pembacaan ayat-ayat suci al-Quran dan prakata dari
panitia pelaksana. Sambutan dari perwakilan siswa kelas itu disampaikan oleh
Taufiqurrahman.
Dalam hal ini, Taufiq sebagai wakil dari
seluruh siswa kelas akhir menyampaikan terima kasih sekaligus juga permohonan
maaf kepada para guru yang telah mengajar mereka selama tiga tahun.
“Sahabat-sahabat
yang saya cintai dan juga para guru yang saya hormati. Bagaikan sebuah
perjalanan, saat ini kita berada di persimpangan jalan. Sebuah jalan yang
bercabang. Di persimpangan jalan ini kita akan menempuh jalan yang baru. Jalan
yang akan memisahkan kita dengan teman yang telah lama kita kenal; dengan
sekolah yang telah lama kita tempati; dan dengan para guru yang telah mendidik
kita sepenuh hati. Kini, kami, siswa kelas akhir, sadar bahwa jasa para guru di
sekolah ini kepada kami teramat besar. Mereka begitu ikhlas mengajar kami,
sebab mereka datang ke sekolah setiap hari, walaupun tidak pernah digaji.
Sementara kami terkadang suka bolos masuk sekolah, di dalam kelas suka
bergurau, tidur, dan tidak menghargai mereka yang bicara di depan kelas. Oleh
karena itu, di persimpangan jalan ini, sebelum kami melangkah lebih jauh, mohon
maafkanlah kesalahan-kesalahan kami. Kami tidak ingin perjalanan kami
selanjutnya masih dibebani oleh dosa-dosa yang masih belum terampuni. Kami
adalah santri yang begitu percaya pada apa yang disebut dengan barakah. Maka,
sebelum akhirnya kami hengkang dari sekolah ini, sekali lagi, kami mohon maafkanlah
kesalahan-kesalahan kami,” demikian kutipan dari sambutan Taufiqurrahman.
Acara itu
berlangsung dengan sangat khidmat. Di tengah-tengah sambutan Taufiqurrahman
itu, seluruh siswa kelas akhir tertunduk haru, bahkan ada yang tak tahan
membendung air mata. Mereka tersadarkan pada semua kesalahan-kesalahan mereka.
Rangkaian acara
berikutnya adalah sambutan dari Kepala Madrasah dan pesan-pesan dari para guru.
Dalam sambutannya, Drs. K.H. M. Syafi’ie Anshari mengingatkan agar siswa-siswa
kelas akhir yang akan melanjutkan studinya ke luar jangan sampai meninggalkan
salat yang lima waktu dan tetap menjaga ‘amaliyah yang telah ditradisikan di Annuqayah.
Sementara
pesan-pesan dari para guru kepada siswa-siswa kelas akhir ini sangat beragam. Di
antaranya, siswa kelas akhir yang akan berhenti dari MA Tahfidh jangan sampai
memutus hubungan guru-murid, jangan melepas ‘amaliyah yang telah ditradisikan di Annuqayah, seperti salat berjamaah, dan
selalu menjaga hubungan dengan Annuqayah.
Setelah
rangkaian acara seremonial itu berakhir, dilanjutkan dengan pamitan siswa kelas
akhir dengan bersalaman kepada semua guru yang hadir dalam acara itu. Pada sesi
pamitan ini diikuti dengan pembacaan shalawat, sehingga terasa sangat khidmat.
Kemudian acara itu diparipurnai dengan foto bersama seluruh siswa kelas akhir
dengan para guru dan karyawan MA Tahfidh Annuqayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar