Senin, Desember 06, 2010
Dialog Bahasa Arab Bersama Syaikh dari Mesir
Ach. Fannani Fudlaly R., Sekretariat PPA
Guluk-Guluk—Dalam rangka meningkatkan minat-bakat dan melahirkan santri yang ahli berbahasa Arab, Markaz al-Lughah al-Arabiyah PP. Annuqayah Ahad kemarin (05/11) menggelar dialog terbuka bersama Syaikh Shalah Muhammad Abdul Aziz Wahbah dari Mesir.
Agenda utama kegiatan ini adalah Pelantikan Pengurus Markaz al-Lughah al-Arabiyah Masa Bakti 1431/1432 yang kemudian diisi dengan dialog dengan tema “Al-Lughah al-Arabiyah Dauruha fi Takwiri Syakhshiatin Mutafaqqihina fi al-Din fi ‘Ashri al-Aulamah (Peran Bahasa Arab dalam Mewujudkan Insan Mutafaqqih fi al-Din di Era Globalisasi)”.
Acara yang diikuti oleh 1074 santri putra-putri se-Annuqayah bertempat di Aula As-Syarqawi INSTIK Annuqayah itu adalah langkah awal pengurus Markaz al-Lughah al-Arabiyah untuk mengembangkan potensi santri di bidang Bahasa Arab.
“Acara ini adalah salah satu upaya awal kami dalam memperluas wawasan kebahasaan santri Annuqayah, dari itu kami menghadirkan langsung Syaikh Abdul Aziz Wahbah dari Mesir, yang sudah 2 bulan menjadi guru bantu di PP. Al-Amien Prenduan,” ungkap Ibnu Hajar, Ketua Panitia Acara tersebut.
Di sela-sela dialognya, Syaikh Abdul Aziz Wahbah sempat mengutarakan tentang ketertarikannya dengan Indonesia. Dia juga mengatakan takjub dengan Islam di Indonesia.
“Sewaktu di kuliah di Fakultas Bahasa Al-Azhar, Mesir. Ada pelajaran tentang Tarikh Islamiyah (sejarah Islam), dan salah satu yang dibahas adalah Islam di Indonesia. Sejak itulah saya tertarik datang ke Indonesia. Dan alhamdulillah, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk berada di Indonesia,” ungkapnya.
Dari acara ini, pengurus Markaz berharap para santri bisa mempunyai kemampuan berbahasa Arab, “Harapan saya cuma satu, yaitu bagaimana santri yang ikut bisa berpraktik sendiri, apalagi mereka sudah mengetahui langsung bagaimana orang Mesir berbahasa Arab,” papar Ketua Pengurus Markaz al-Lughah al-Arabiyah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Pembicaranya Sholah Muhammad, moderatornya Muhammad Shalah. Kok moderator tidak disebut-sebut? Kasihan moderator :-(
Itu moderatornya kalo tidak keliru KH. Shalahuddin Warits ya?
ya, benar. meski tidak disebut, fotonya nampang tuh..
Posting Komentar