Muthmainnah Ja’far,
PPA Lubangsa Putri
Guluk-Guluk—Sabtu
malam, 10 Maret 2012, pengurus Ikstida mengadakan harlah yang ke- 28. Dalam
rangka merayakan hari ulang tahun tersebut, pengurus Ikstida masa bakti
2011-2012 mengadakan acara nonton bareng (nobar) dengan melibatkan seluruh
anggota Ikstida yang kurang lebih berjumlah 300 anggota.
Perayaan tersebut
dimulai sekitar pukul 21.00 WIB setelah jam belajar dan bertempat di lokasi
pembangunan baru PPA Lubangsa Purti dengan format acara yang cukup sederhana.
Untuk melengkapi acara tersebut, ada penampilan baca puisi dari komunitas alif Ikstida
dan menyanyikan mars Ikstida oleh seluruh pengurus. Juga ada pengumuman pemenang
lomba memasak yang diselenggarakan oleh Divisi II dan lomba cantik (catatan
anak-anak Ikstida) diselenggarakan oleh Divisi III Ikstida.
Berbeda dengan sebelumnya,
perayaan harlah kali ini tidak dirayakan dalam format yang begitu meriah, cukup
dengan acara nobar bersama. “Harlah Ikstida sekarang memang tidak terlalu
meriah. Pada periode sebelumnya, biasanya harlah diadakan di luar daerah
Annuqayah bersama alumni dan masyarakat, seperti di Batu Putih, Batang-Batang,
Gapura dan daerah-daerah yang termasuk dalam cakupan organisasi Ikstida,” tutur
Nurul Alfiah Kurniawati, ketua umum Ikstida masa bakti 2011-2012.
Dia juga menambahkan
bahwa acara harlah tersebut bukan hanya semata-mata untuk mengenang
hari lahirnya Ikstida, akan tetapi juga berbagi semangat kepada para pejuang
Ikstida baik pengurus maupun anggota.
Dalam acara tersebut,
Ikstida, yang berada di bawah bimbingan pengurus PPA Lubangsa Putri seksi
Pembinaan dan Pengembangan Organisasi (P2O), juga mengundang pengurus harian
PPA Lubangsa Putri, pengurus P2O dan seluruh ketua organisasi daerah yang ada
di Lubangsa Putri. Hal ini dilakukan untuk membangun relasi positif
antarpengurus pesantren dan pengurus ORDA, selain juga untuk berbagi semangat.
Perayaan harlah dengan
nobar film Taare Zameen Par (Bintang Kecil di Bumi), dipilih
untuk memberi dukungan kepada para anggota Ikstida. Sebenarnya, film yang
direncanakan adalah Surat Kecil untuk Tuhan. Akan tetapi ada
beberapa kendala sehingga film tersebut tidak bisa diputar. Meski demikian,
film pengganti tersebut banyak mengandung nilai pembelajaran dan motivasi.
Marihatun Nauri, Wakil
Sekretaris Ikstida mengatakan, film yang diputar ini sarat nilai-nilai edukatif
terutama bagi kita yang merasa minder dalam prestasi (kemampuan) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar