Nur Faizah, PPA Lubangsa Putri
Guluk-Guluk—Sejak
Rabu, 14 Maret 2012 yang lalu, siswa kelas XII MA 1 Annuqayah Putri mengikuti Ujian
Akhir Madrasah (UAM). Ujian ini berakhir pada hari Kamis 22 Maret 2012. Dalam rangka
menyukseskan dan membuat suasana ujian terasa tenang dan kondusif, MA 1 Annuqayah Putri meliburkan siswa-siswa kelas X dan XI.
Sejak libur ini,
pengurus PPA Lubangsa Putri Seksi Pendidikan dan Pengembangan Wawasan Keilmuan
(P2WK) mengadakan beragam kegiatan untuk mengisi kekosongan liburan. Kegiatan yang
diadakan oleh seksi P2WK ini bersifat edukatif, religius dan ada pula yang
bersifat rekreatif. Kegiatan tersebut antara lain Istighosah bersama, pembacaan
Burdah, membaca dan diskusi, presentasi hasil bacaan dan hasil diskusi, serta
lomba masak memasak.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari secara bergantian
sejak pukul 08.00-10.00 WIB. Namun kadang waktu pelaksanaan molor dari rencana.
Hal ini dikeluhkan oleh Uswatun Hasanah anggota seksi P2WK.
“Yah,
lebih sering molor daripada tepat waktu, inginnya teman-teman pengurus P2WK
dimulai pukul 08.00 tapi banyak siswa yang masih beraktivitas seperti mandi,
makan dan lain-lain,”
ungkapnya di sela-sela aktivitasnya di perpustakaan PPA Lubangsa Putri.
Menurut Fauziyah, koordinator seksi P2WK, biasanya kegiatan
yang dilaksanakan oleh seksi P2WK untuk mengisi liburan sekolah baik libur UAM
maupun UN siswa MTs dan MA diadakan pengajian kitab kuning yang disambung secara paralel dengan putra. Santri
putra bertempat di masjid dan
santri putri di lokasi Lubangsa Putri dengan menggunakan pengeras suara. Namun karena
santri putra saat ini diminta tenaganya untuk membantu pembangunan aula PPA
Lubangsa, akhirnya pengajian
tidak bisa dilaksanakan.
Sementara
Ny. Shafiyah A.Win selaku
pengasuh muda menginginkan agar siswa yang libur sekolah tetap memiliki
aktivitas dan tidak keluar dari lokasi PPA Lubangsa Putri sampai pukul 10.00
WIB. Akhirnya pengurus seksi P2WK berinisiatif untuk melaksanakan beragam kegiatan
agar tak terkesan monoton dan menjemukan.
Ketika disinggung tentang teknis pelaksanaan kegiatan,
Fauziyah mengatakan setiap kegiatan dilaksanakan dua kali secara selang-seling. Istighosah dua kali,
pembacaan Burdah dua kali, membaca dan berdiskusi dua kali, presentasi dua kali
dan yang terakhir adalah lomba memasak satu kali.
Namun, tambah Fauziyah, untuk Istighosah hanya dilaksanakan satu kali
karena waktu untuk Istighosah digunakan untuk presentasi bagi kelompok yang
belum selesai. Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini tak selancar yang
dibayangkan, ada saja hal-hal yang menghambat kelancaran kegiatan.
“Naskah bacaannya kan
harus diketik ulang, pengennya difotokopi langsung tapi kami tidak
berani soalnya buku bacaan itu kami pinjam dari salah satu pengasuh muda
Annuqayah,” tutur santri yang
juga merangkap sebagai Waka Kurikulum Madrasah Diniyah Lubangsa Putri ini
dengan senyum khasnya.
Sementara pembagian kelompok untuk diskusi dan presentasi
dibagi berdasarkan kelas. Siswa kelas X IPS-1 berkelompok dengan sesama siswa
kelas X IPS-1; kelas XI IPA
pun begitu; demikian pula
dengan siswa kelas XI IPS dan kelas X serta XI PK. Pembagian kelompok ini tidak
hanya untuk diskusi dan presentasi tapi juga untuk lomba memasak. Pembagian kelompok
semacam ini dimaksudkan untuk menjaga agar diskusi dan presentasi berjalan
tenang dan kondusif serta untuk membangkitkan semangat dan jiwa kompetitif
dalam diri siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar