Nur
Faizah, PPA Lubangsa Putri
Guluk-Guluk—Tahun ini sepertinya merupakan masa keemasan Lubangsa Putri. Setelah akhir April lalu Nurul
Alfiyah Kurniawati
dan Wafa’ Ahmad Afifi Shaleh meraih
penghargaan untuk lomba cerpen di Pondok Pesantren Darul Ulum
Banyuanyar Pamekasan, baru-baru ini Lubangsa
Putri kembali mendapat penghargaan terbanyak pada gebyar lomba bertajuk
Lailatul Qiraah yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran
(LPTQ) Putri Pondok Pesantren Annuqayah. Pengumuman dan penyerahan hadiah
dilaksanakan pada Kamis malam, 3 Mei 2012. Ajang ini
merupakan yang pertama dilaksanakan karena LPTQ Putri memang baru didirikan.
Gebyar lomba yang dilaksanakan lima hari berturut-turut
sejak tanggal 29 April sampai 3 Mei 2012
ini menggelar berbagai macam lomba,
yaitu Musabaqah Hifdzil Quran, Musabaqah Syarhil Quran,
Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran dan Musabaqah Qasidah serta
Musabaqah Khattil Quran. Di semua musabaqah ini peserta dari PPA Lubangsa Putri meraih prestasi.
Juara
1, 2 dan 3 Musabaqah Hifdzil Quran seluruhnya diraih oleh santri Lubangsa Putri.
Juara pertama diraih oleh Wiam Ahmad Afifi Shaleh, juara kedua diraih oleh
Raudhatul Jannah yang berasal dari pulau Lombok, sedangkan juara ketiga diraih
oleh Raudhatul Jannah asal Kecamatan Gapura.
Pada Musabaqah Syarhil Quran, Elviana
meraih juara pertama dan Wasilah berada di urutan kedua. Tak jauh berbeda
dengan Musabaqah Khattil Quran. Juara pertama diraih Siti Muafatun, juara kedua diraih Ma’ayisyah
dan harapan satu diraih oleh Khadijah Ahmad.
Sementara untuk Musabaqah Qasidah,
Tilawatil Quran dan tartilul Quran, Lubangsa Putri hanya mendapatkan satu
penghargaan di masing-masing lomba. Tetapi semuanya berada di urutan pertama.
Mariyatul Qibtiyah juara pertama Musabaqah Qasidah, Raudhatul Jannah juga juara
pertama pada Musabaqah Tilawatil Quran. Demikian
juga dengan Musabaqah Tartilil Quran yang menempatkan Uzlifatul Biladina
sebagai juara pertama.
“Ini merupakan anugerah
yang luar biasa bagi Lubangsa Putri. Awalnya kami ragu saat akan mendelegasikan
beberapa santri di lomba ini karena persiapan yang kami lakukan hanya dua hari,”
tutur Kurratun Aini, ketua pengurus PPA Lubangsa Putri. Namun persiapan yang cukup singkat itu membuahkan hasil yang cukup
membanggakan.
Walau sebenarnya ia merasa kelelahan dengan
persiapan yang singkat itu tapi penghargaan yang telah diperoleh menghapus segala lelah. Begitu
penuturan Hannani, yang juga sibuk mempersiapkan peserta untuk berpartisipasi
di lomba ini.
Pernyataan Hannani ini diamini oleh Siti
Romlah Ahsan,
panitia Lailatul Qiraah yang berasal dari Lubangsa Putri. Ia ikut bangga
dengan prestasi yang diraih oleh santri Lubangsa Putri. Kelelahan yang dia
rasakan selama lima
hari mengurusi
gebyar lomba Lailatul Qiraah langsung lenyap ketika mengetahui bahwa Lubangsa
Putri meraih penghargaan terbanyak untuk lomba ini.
2 komentar:
Salut untuk lubri...
buat sang juara: smoga prestasi ini tdk hanya sekedar ajang-turnamen semata... Tapi d luar komplek dan jauh jalan d depanmu menanti ejawantahan predikatmu...
Salut pada sang juara. Dan salut juga pada penulis berita, hehehe
Posting Komentar