Kamis, Maret 18, 2010

Kiai Tsabit: Santri Jangan Seperti Kucing

Sumarwi, PPA Nirmala

GULUK-GULUK—Senin (15/02) kemarin, Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Nirmala merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. Acara bertempat di Mushalla lantai II. Seluruh santri dari komplek Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Tahfidhul Quran dengan penuh khidmat mengikuti acara ini.

Acara peringatan maulid Nabi ini digabung dengan pemberian raport Madrasah Diniyah Nirmala (Madina) untuk semester gasal. Kegiatan yang dilaksanakan dengan sangat sederhana ini diisi dengan beberapa rangkai mata acara, di antaranya pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Alquran, lantunan shalawat Barzanji, sambutan, ceramah agama, dan penutup.

K. M. Naqib Hasan, pembantu pengasuh PPA Nirmala juga ikut hadir untuk meramaikan acara ini. Beliau duduk berdampingan dengan Kiai Tsabit, penceramah asal Ganding yang dulu waktu sekolah pernah sebangku dengan beliau.

Dalam sambutannya, Kiai Naqib mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pengajar yang ikut membantu menyukseskan pendidikan di Madrasah Diniyah Nirmala. “Terima kasih banyak kepada para guru yang telah membantu proses belajar mengajar di Madina,” ungkap kiai muda direktur Madina ini.

“Kita berkumpul di sini bukan untuk siapa-siapa, akan tetapi untuk menghormat beliau dan memperingati hari kelahiran beliau karena jasanya di muka bumi ini tidak terhingga,” tutur beliau. “Membaca shalawat adalah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Kiai Naqib mengharapkan agar kita semua mendapat syafaat dari Rasulullah saw sembari mengakhiri sambutannya dengan salam.

Lima hal yang sangat ditekankan bagi santri atau penuntut ilmu oleh Kiai Tsabit dalam ceramahnya malam itu yaitu shalat malam walaupun hanya 2 rakaat, selalu punya wudhu’, taqwa kepada Allah swt, makan hanya karena agar ia kuat untuk beribadah, dan yang terakhir adalah bersiwak. “Lima poin di atas adalah kunci kesuksesan bagi para santri,” tuturnya.

“Adik-adik sekalian jangan pernah meniru sifat kucing yanga sangat tercela. Kucing itu kerjanya hanya tidur. Nah, adik-adik sekalian ada di pondok jangan selalu tidur. Kalau selalu tidur berarti sama dengan kucing,” ucap Kiai Tsabit sambil tersenyum.

Setelah acara ceramah selesai, acara dilanjutkan dengan pembrian hadiah bagi siswa yang berprestasi mulai kelas 1 Mutawassithah sampai kelas 3 Tsanawiyah.

Zainuddin, ketua panitia kegiatan ini berharap agar acara ini tidak hanya dinilai sebagai acara seremonial saja, akan tetapi lebih jauh agar para santri bisa meneladani akhlak dan konsep pendidikan Rasulullah saw.

“Ambillah hikmah dari perayaan maulid ini. Misalnya di dalam meneladani akhlak Rasululah saw,” kata Zai, panggilan akrab Zainuddin.

Tidak ada komentar: