Jumat, Agustus 22, 2008

Belajar Menangani Sampah


Guluk-Guluk – Bagaimana perasaan anda saat melihat lingkungan tempat tinggal anda kotor oleh sampah yang berserakan? Sudah barang tentu tidak suka! Persoalan Sampah memang semakin ruwet karena berkenaan dengan banyak orang dan macam perilakunya. Masih banyak orang yang tidak menyadari atau bahkan tidak berusaha peduli terhadap masalah lingkungan ini. Sehingga, disamping masalah penanganan sampah tantangan yang juga harus dihadapi adalah penyadaran terhadap banyak orang tentang bahaya-bahaya dari apatisme terhadap sampah.
Pondok Pesantren, sebagai lembaga yang notabene banyak menyimpan nilai-nilai luhur cinta lingkungan, harus berjuang untuk menyadarkan para santrinya agar kecintaan mereka terhadap lingkungan semakin tinggi. Di samping penyadaran, diperlukan juga pendidikan keterampilan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Pondok Pesantren Annuqayah bekerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI bekerjasama mengadakan Pelatihan Pengolahan Sampah Terpadu yang bertujuan untuk memberikan penyadaran tentang penanganan sampah dan melatih berbagai keterampilan untuk menangani sampah tersebut.
Pelatihan Pengolahan Sampah Terpadu ini diselenggarakan di Auditorium Madaris III Annuqayah pada tanggal 19-20 Agustus 2008. Diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari lembaga-lembaga pendidikan dan pesantren di kabupaten Sumenep. Tim Fasilitator adalah dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI dan BPPT, yakni Drs. Suprapto, M.Sc, Ir. Muhammad Yusman, dan Acep Waluyo.
“Kami merekrut peserta dari berbagai pesantren di seluruh kab. Sumenep agar dampak dari pelatihan ini tidak hanya bisa dirasakan oleh Annuqayah saja,” demikian dipaparkan oleh Koordinator Panitia M. Zamiel El-Muttaqien. Menurut Zamiel, pelatihan ini bisa menjadi starting point untuk gerakan penanganan sampah di kab. Sumenep.
Hari pertama peserta diperkenalkan dengan berbagai wawasan tentang persoalan sampah yang terjadi dimana-mana dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. Menurut Suprapto dalam pemaparannya, Konsep pengelolaan sampah secara terpadu yang meliputi proses pengurangan volume timbulan sampah & penanganan sampah sedekat mungkin dari sumbernya dengan pendekatan melalui : Aspek teknologi, hukum & peraturan, organisasi & manajemen, ekonomi, lingkungan, peran aktif masyarakat.
Ada 3 hal yang dapat dilakukan untuk menangani masalah sampah, yakni: Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali) dan Recycle (Mendaur Ulang).
Pada hari yang kedua, peserta diajak untuk berpraktek memilah sampah antara yang organik dan anorganik. Setelah sampah-sampah dipisahkan, maka diberikan pelatihan pembuatan kompos. Setelah itu, berlatih memanfaatkan kertas bekas menjadi kertas baru dan membuat kertas seni dari pelepah pohon pisang.
“Alhamdulillah, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Dengan ini kami bisa berharap banyak, ketika mereka telah kembali ke lembaga masing-masing mereka bisa menularkan ilmu yang didapat di sini dan melakukan kerja-kerja penanganan terhadap sampah”, demikian dituturkan oleh Zamiel.

1 komentar:

azmy mengatakan...

annuqayah paling top tapi belum pop. dan saya berharap nantinya akan hadir site yang lebih garang dan bukan hanya menyediakan artikel atau berita saja. tapi, site yang bisa menjembatani dunia luar ke annuqayah. dan tentunya, hehehe.... dua arah dong!!