Qiswatin Hasanah, PPA Latee II
Guluk-Guluk—Kamis (10/5), pengurus pendidikan PPA
Latee II menggelar Pekan Raya Seni. Acara yang diselenggarakan di Mushalla
ar-Rahmah ini diisi adalah acara pentas seni untuk setiap blok dan kelompok
mahasiswa.
Di dalamnya terdapat acara presentasi muhadlarah dari tujuh blok
yang ada di latee II, penerimaan hadiah pemenang muhadlarah terbaik dari
beberapa kategori, seperti kategori MC terbaik, shalawat terbaik, syarhil
Qur’an terbaik, dan lain-lain. Begitu juga dengan muhadlarah mahasiswa.
Selain itu ada juga penerimaan hadiah pemenang lomba yang diadakan oleh
pengurus departemen pendidikan, seperti lomba resensi tingkat mahasiswa
kategori fiksi maupun nonfiksi, serta pemenang lomba esai tingkat mahasiswa.
Pekan Raya Seni tahun ini bertemakan budaya. Di dalamnya ada berbagai
penampilan dari masing-masing blok. Setiap blok mendapatkan nama daerah tertentu
yang diambil dari wilayah Indonesia dari departemen pendidikan setengah bulan
sebelum acara diselenggarakan.
Misalnya Jawa Barat dengan tari jaipong untuk blok az-Zahro’, Sulawesi
Selatan dengan tari kipas untuk blok as-Shafie, Aceh dengan tari sammannya
untuk blok al-Faradits, DKI Jakarta dengan tari ronggeng untuk blok al-Qudusy,
Banten dengan tari topengnya untuk blok al-Mahfudzy, Sumatera Barat dengan tari
piringnya untuk blok ar-Rayyan, serta Bali dengan tari pendet untuk blok
al-Qamary.
Selain ketujuh tarian daerah tersebut, setiap blok juga membuat rumah adat.
Dan rumah adat terbaik mendapatkan penghargaan dari pengurus departemen
pendidikan. Tujuan dari tema tersebut adalah untuk mengenalkan adat yang ada
sebagai wawasan baru bagi santri PPA Latee II, karena sepertinya jarang sekali
santri yang mengenal aneka kebudayaan daerah di Indonesia.
“Kami ingin para santri mengetahui adat dari beberapa daerah yang ada di
Indonesia, agar tidak hanya mengetahui adat Madura tetapi juga adat daerah lain,”
ungkap ketua panitia Pekan Raya Seni, Sab’atul Qamariyah.
“Dengan itu juga, kami berharap mereka bisa mengambil hikmah dari
masing-masing budaya, serta mengeratkan tali ukhuwah,” lanjutnya menerangkan.
Pekan Raya Seni ini bukan hanya semata ditujukan untuk mengenalkan adat yang
ada di Indonesia, tetapi juga agar para santri mampu memahami apa yang tersirat
di dalamnya, seperti tari adat yang sekilas menoton, tapi ternyata mempunyai
makna tersirat di dalamnya.
Acara ini berlangsung cukup meriah dengan setting panggung yang unik
khas. Juga penampilan spektakuler perwakilan dari mahasiswa yaitu deklamasi dan
dramatisasi puisi. Acara ini berakhir pada pukul 23.55 WIB. Sebelum ditutup,
panitia mengumumkan juara umum muhadlarah blok dan muhadlarah
mahasiswa. Juara umum blok berhasil diraih oleh blok as-Shafie dan muhadlarah
mahasiswa oleh kelompok wixiou.
2 komentar:
Baca kitab kuning Metode Thoriqoh
pesantren adalah lembaga pendidikan isalam yg banyak mewarnai kehidupan masyarakat, smg pesantren tetep langgeng.amin.
Posting Komentar