Sabtu, Agustus 15, 2009

P2O Adakan Pembukaan Aktivitas Orda

Fandrik Hs Putra, PPA Lubangsa

Demi mempercepat jalannya aktivitas seluruh Organisasi Daerah (Orda) yang berada di PPA Lubangsa, Kamis malam (13/8) kemarin pengurus PPA Lubangsa seksi Pembinaan dan Penerangan Organisasi (P2O) mengadakan acara pembukaan aktivitas Organisasi Daerah yang dikemas dalam bentuk dialog dengan tema “Pola Pengembangan Manajemen Keuangan Organisasi di Pesantren”.

Acara yang ditempatkan di ruangan kelas I-B MA 1 Annuqayah Putra itu diikuti oleh 48 peserta. Rinciannya, 30 orang dari delegasi Orda, 10 orang ketua Orda, dan 4 orang dari pengurus P2O sendiri, ditambah 4 orang pengurus harian PPA Lubangsa.

Mahbubul Huda, ketua panitia, menuturkan bahwa panitia khusus (Pansus) sengaja mengusung tema tersebut dikarenakan banyak Orda di Lubangsa yang lemah dalam manajemen keuangan. Pengurus P20 maupun ketua Orda sendiri jadi merasa khawatir.

“Memang dalam hal keuangan banyak sekali yang amburadul. Lebih-lebih Orda-Orda kecil yang anggotanya sedikit. Bahkan, mereka (bendahara) hanya asal nulis saja tanpa ada bukti (kwitansi),” ungkap ketua Ikatan Santri Pamekasan dan Sampang (Iksapansa) itu.

Hal itu dibenarkan oleh Mohammad Khalili, salah satu pengurus P2O. Ia menuturkan, keuangan di organisasi sangat berpengaruh terhadap organisasi. Apabila keuangannya sudah amburadul, tidak menutup kemungkinan ada penyelundupan uang yang dilakukan oleh bendahara. “Bukan hanya nominalnya saja yang berpengaruh, tetapi juga laporan keuangan itu penting,” ungkapnya.

Dalam hal pendelegasian, Faisal Amin, salah satu pengurus P2O, menuturkan bahwa pendelegasian merupakan salah satu upaya pengkaderan yang dilakukan pengurus P2O dalam masalah keuangan.

“Kami bukan hanya sekadar melaksanakan acara pembukaan. Akan tetapi, kami berupaya agar setiap acara yang kami lakukan bisa berguna kepada mereka. Dan karena malam itu dialognya mengenai masalah keuangan, kami (P2O) mewajibkan para bendahara setiap Orda mendelegasikannya,” ungkap pengurus asal Lenteng tersebut.

Tidak ada komentar: