Minggu, Agustus 22, 2010

MA 1 Annuqayah Putra Membuka Jurusan Baru

Faruqi Munif dan Fandrik HS Putra, PPA Lubangsa

Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putra merupakan Madrasah Aliyah tertua di lingkungan PP Annuqayah. Madrasah yang berdiri pada tahun 1979 ini untuk tahun pelajaran 2010-2011 membuka jurusan baru, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berikut petikan wawancara tertulis tim Pusat Data Annuqayah dengan K Muhammad ‘Ali Fikri, S.Ag., Kepala MA 1 Annuqayah Putra.

Kapan MA 1 Annuqayah Putra membuka Jurusan IPA?
Sejak tahun pelajaran 2010/2011. Jurusan ini diterapkan bagi siswa terpilih sejak kelas X, untuk menyiapkan potensi-potensi secara lebih dini.

Apa yang melatarbelakangi dibukanya jurusan ini?
Kami menilai, begitu minim kelahiran saintis dari pondok pesantren. Sebagian besar, saintis masih lahir dari kalangan non-pesantren. Kami ingin mempertegas perspektif kami menolak dikotomi ilmu.

Tujuannya?
Kami ingin menawarkan warna kurikulum dan konsentrasi studi yang “baru” bagi masyarakat, baik bagi mereka yang memiliki latarbelakang pendidikan pesantren maupun yang berlatarbelakang non-pesantren. Dengannya, kami ingin melahirkan saintis dari pesantren, sehingga santri dapat menyempurnakan perannya sebagai khalifatullah fil ard.

Proses apa saja yang dilakukan pihak lembaga untuk membuka jurusan IPA?
Yang terutama adalah penyaringan dan penyeleksian calon peserta didik melalui materi tes dalam masa penerimaan siswa baru; Merekomposisi dan reformulasi kurikulum. Memproyeksikan ketersediaan ruang dan dana untuk fasilitas laboratorium.

Apakah MA 1 Annuqayah Putra akan mendatangkan guru baru untuk jurusan IPA?
Ya, kami merekrut guru baru untuk jurusan ini, walaupun tidak seluruhnya. Dan kami juga mengubah strategi, bobot kurikulum dan materi pelajaran di dalamnya, untuk mempertegas kompetensi siswa.

Pesan Bapak pada siswa, utamanya jurusan IPA?
Jangan pernah berhenti belajar dan merasa puas dengan pembelajaran di ruang kelas. Pertegas kompetensi dengan tanpa mengenyampingkan kompetensi dasar sebagai seorang santri dan seorang muslim.

Minggu, Agustus 08, 2010

Peserta KKN 2010 STIK Annuqayah Ditarik

Hairul Anam al-Yumna, PPA Latee

Guluk-Guluk—Bertempat di kantor kecamatan Saronggi, Kamis pagi (5/8), sebanyak 198 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIK Annuqayah ditarik dari lokasi. Adapun serah terima dari Ketua STIK Annuqayah kepada Camat Saronggi berlangsung sebulan yang lalu (6/7). Sayangnya, pada acara penarikan tersebut, Ketua STIK Annuqayah berhalangan hadir sehingga diwakili oleh Pembantu Ketua (PK) I STIK Annuqayah, Drs. K. A. Washil Hasyim.

Dari laporan ketua panitia, A. Wahid Hasan, M. Ag, dapat diketahui bahwa peserta KKN 2010 ini tidak hanya berkegiatan di 14 desa se-kecamatan Saronggi. Kecamatan Batu Putih juga menjadi sasaran yang diamanahkan kepada 140 mahasiswi. Dari dua kecamatan ini, seluruh peserta KKN 2010 STIK Annuqayah berjumlah 338 orang.

Selain itu, Wahid menambahkan bahwa model KKN kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau tahun-tahun sebelumnya program yang dirumuskan para peserta bersifat “penawaran” tapi kali ini lebih pada bagaimana masyarakat juga terlibat dalam perampungan program tersebut. Harapannya, tatkala merealisasikannya mereka tidak kewalahan karena masyarakat bisa menjadi mitra yang bisa dibanggakan.

Lebih dari itu, program yang dibuat harus selaras dengan kebutuhan dan problem yang ada di masyarakat. Konsekuensinya, peserta KKN harus melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu untuk kemudian menentukan prioritas masalah. Prioritas masalah ini berdasarkan pada teori Problem Tree yang mengarah pada upaya menemukan masalah hingga ke akar-akarnya.

Dalam sambutannya, PK I STIK Annuqayah menyatakan bahwa salah satu tujuan dari pelaksanaan KKN ialah sebagai implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian. “Dengan adanya KKN, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, meski harus diakui, teori di bangku kuliah adakalanya berbanding terbalik dengan kenyataan yang terdapat di masyarakat,” katanya detail.

Dalam kesempatan itu, pihak kecamatan juga memberikan sambutan yang disampaikan oleh sekretaris Camat, Warsono, SH, MH. Dia berkali-kali memohon maaf apabila selama menempuh KKN, mahasiswa mengalami tidak sedikit rintangan terutama berkenaan dengan pelayanan yang diberikan oleh Kepala Desa. Dari informasi yang diterimanya, dia mengungkapkan bahwa ada beberapa Kepala Desa yang kurang responsif terhadap peserta KKN.

Acara penarikan itu diparipurnai ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.34 WIB. Tampak terlihat wajah-wajah peserta KKN sedih bercampur bahagia. Kesan selama mengikuti KKN tidak akan pernah terlupakan.

Senin, Agustus 02, 2010

KBM PPA Al-Furqaan Mulai Aktif


Muhammad-Affan, PPA Al-Furqaan

Selain PPA Al-Furqaan Putra, terhitung sejak pertengahan Juli lalu, PPA Al-Furqaan Putri juga mengaktifkan kembali kegiatan Kelompok Belajar Mengajar (KBM). Tahun ini, KBM PP Al-Furqaan memasuki angkatan IV dengan peserta baru berjumlah 10 orang.

KBM merupakan kegiatan belajar mengajar, dimana yang berperan sebagai ‘guru’ dalam kegiatan ini yakni para santri sendiri. Mereka dijadwal secara bergiliran untuk ‘mengajar’ dan menentukan materi jauh hari sebelumnya. Secara umum, materi yang disampaikan meliputi materi pelajaran sekolah.

“Setiba di pondok, saya langsung bercerita pada para santri baru tentang kegiatan ini. Dan, alhamdulillah, mereka semua tertarik untuk bergabung di KBM,” ungkap Novia, koordinator KBM Putri.

KBM digagas oleh salah satu pengurus PP Al-Furqaan. Kegiatan ini pertama kali dimulai pada 2007 lalu. Salah satu tujuan KBM, selain sebagai media transformasi pengetahuan antarsantri, juga untuk mengasah kemampuan peserta dalam hal ‘mengajar’. Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada para santri untuk mengeksplorasi dan mencari metode terbaik dalam menyampaikan pelajaran.

“Dengan kegiatan ini, saya termotivasi untuk belajar,” kata Erna, salah satu perserta KBM Al-Furqaan Putri yang sudah bergabung sejak 2 tahun lalu. “Kami dituntut menciptakan suasana kelas tidak jenuh. Untuk itu, hampir bisa dipastikan, dalam setiap pertemuan, teman-teman menyiapkan game,” lanjutnya.